JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Nunuk Suryani mengungkapkan, pihaknya memprediksi Indonesia akan kekurangan sekitar 1,3 juta guru hingga tahun 2024.
Atas hal tersebut, ia sangat berharap seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru tetap dilanjutkan tahun depan.
"Kami sangat berharap bahwa seleksi ASN-PPPK ini dilanjutkan pada tahun depan. Karena kalau melihat kebutuhan guru ini jika tidak terpenuhi, sampai tahun 2024 itu bisa menjadi 1.312.759, kekurangan guru kami," kata Nunuk dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi X DPR, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: BKN Sebut Distribusi Guru PNS Masih Terkonsentrasi di Jawa
Ia mengatakan, untuk tahun ini kebutuhan guru di sekolah negeri juga tidak terpenuhi yaitu sebanyak 1.090.678 orang.
Sementara, lanjutnya, formasi yang tersedia berdasarkan catatan Kemendikbud-Ristek sejauh ini baru sekitar 516.000.
Selain itu, berdasarkan pemaparannya, sebanyak 69.757 guru akan pensiun di tahun ini. Tahun berikutnya, guru yang akan pensiun sebanyak 77.124 orang, tahun 2023 sebanyak 75.195 orang, dan 2024 sebanyak 69.762 orang.
Di samping itu, Nunuk juga menjabarkan jadwal seleksi ASN dan PPPK terbaru untuk guru pada 2021 yang dimulai dari pendaftaran, Juni 2021.
"Ini adalah linimasa seleksi guru ASN-PPPK yang terbaru. Dari linimasa yang sudah ditetapkan, pada Juni ini adalah pendaftaran untuk calon peserta seleksi guru ASN-PPPK. Kemudian seleksi administrasi," kata Nunuk.
Baca juga: Jadwal Seleksi Guru PPPK Terbaru 2021, Pendaftaran Mulai Juni
Kendati demikian, Nunuk tak menjabarkan tanggap pasti pendaftaran seleksi tersebut yang dimulai pada Juni.
Sementara itu, pada periode Juli 2021 akan dilakukan masa sanggah sebelum digelar seleksi tahap satu pada Agustus 2021.
"Kemudian diharapkan pada bulan September 2021 sudah ada perangkingan, pengumuman, dan masa sanggah, serta pemberkasan yang lulus ujian pertama sampai daftar ulang. Serta pemilihan formasi bagi yang tidak lulus ujian pertama," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Dampak Burnout pada Guru
Selanjutnya, pada Oktober 2021 akan dilakukan seleksi kesempatan kedua. Bulan berikutnya yaitu November, tahapan yang akan dilalui sama seperti perangkingan, pengumuman, dan masa sanggah, pemberkasan yang lulus ujian kedua.
Kemudian dilanjutkan dengan daftar ulang dan pemilihan formasi bagi yang tidak lulus ujian tahap kedua.
"Dan bulan Desember itu adalah seleksi kesempatan ketiga," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.