JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, stok tabung oksigen secara nasional masih cukup untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Namun, Maxi mengatakan, meski stok tabung oksigen cukup, keterbatasan jumlahnya dapat mengkhawatirkan.
"Sampai saat ini stok oksigen di nasional cukup, Jakarta cukup, nasional cukup, yang dikhawatirkan kasusnya kalau tidak terkendali, tentu ada batasnya, oksigen bisa diproduksi cukup, tapi tabungnya yang saya khawatir, tabung bisa kurang," kata Maxi dalam diskusi secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Dinkes Tangerang: Stok Tabung Oksigen di Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Memadai
Kendati demikian, Maxi tidak menjelaskan detail jumlah stok tabung oksigen yang dimiliki Indonesia untuk penanganan pasien Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, stok oksigen di Medan tidak kurang.
"Oksigen di kita siap, di rumah sakit pasti kita pakai yang sudah di bed pakai oksigen sentral, sejauh ini di kota Medan masih siap dan cukup," ucap Bobby.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit rujukan Covid-19 semakin menipis.
Keadaan ini mulai terjadi setelah tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit sudah lebih dari 70 persen.
"Ketersedian oksigen di rumah sakit tidak seperti biasanya kenapa karena memang angka kasusnya meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie saat dihubungi, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Sejumlah Agen Oksigen Medis di Yogyakarta Kehabisan Stok
Pembajun mengatakan, sudah ada upaya untuk mengatasi menipisnya ketersediaan tabung oksigen.
Namun, kelangkaan masih terjadi karena permintaannya yang terus melonjak.
"Sudah dipasok oleh distributor tapi karena permintaan tiga kali lipat ya jadi semakin cepat habis," kata Pembajun.
Distributor yang biasa memasoki tabung oksigen ke rumah sakit di DIY juga sudah diminta agar memenuhi permintaan.
"Minggu lalu ketua satgas Covid-19 bertemu salah satu distributor yang bisa dibilang dominan di beberapa rumah sakit mereka sudah diparingi dawuh (perintah) untuk bisa mencukupi kebutuhan itu, minimal 80 persen lah kita enggak minta 100 persen," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.