Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAKMI Sebut Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia Semakin Mengkhawatirkan

Kompas.com - 23/06/2021, 15:06 WIB
Sania Mashabi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan.

Sebab, kata Ede, kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia kini sudah mencapai angka 2.004.445 pada 21 Juni 2021 lalu.

"Situasi epidemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Kasus harian sebesar 14.536 juga merupakan angka tertinggi sejak kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020," kata Ede dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (23/6/2021).

Ia menuturkan, setelah meningkat tajam sejak November 2020, tren kasus harian Covid-19 sempat turun dari angka 14.518 pada tanggal 30 Januari 2021 hingga menjadi 2.385 pada tanggal 15 Mei 2021.

Namun seusai libur panjang Lebaran 1442 Hijriah/2021 Masehi kasus harian kembali meningkat signifikan hingga mencapai angka tertinggi kembali.

Baca juga: IAKMI: Proporsi Kasus Covid-19 pada Anak-anak Jumlahnya Cukup Besar

"Peningkatan pesat kasus tersebut diperkirakan akibat telah menyebarnya virus Covid-19 varian delta di tengah masyarakat yang lebih infeksius dibandingkan varian sebelumnya," ujarnya.

Ia melanjutkan, angka positivity rate kini juga mencapai 23,3 persen jauh di atas standar aman World Health Organization (WHO) yakni lima persen.

Terlebih lagi sebanyak 54.956 orang 2,7 persen pasien juga telah dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

"Proporsi kasus Covid-19 pada anak jumlahnya cukup besar, yaitu sebanyak 2,9 persen pada anak usia kurang dari 5 tahun dan 9,6 persen pada anak usia 6-18 tahun," ungkapnya.

Ede menambahkan, tenaga kesehatan saat ini juga semakin kewalahan melayani pasien Covid-19, angka bed occupancy rate (BOR) atau tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara nasional sebesar 62 persen.

Namun untuk DKI Jakarta kini sebesar 84 persen, Jawa Barat 82 persen dan Jawa Tengah 90 persen.

Baca juga: IAKMI Nilai Belum Ada Kebijakan Pemerintah yang Cukup Kuat Atasi Pandemi Covid-19

"Jumlah orang yang divaksinasi Covid-19 baru mencapai 12,8 persen untuk vaksin pertama dan 6,8 persen untuk vaksin kedua dari target 181 juta orang se-Indonesia untuk mencapai herd imunity," tambahnya.

Oleh karena itu, IAKMI berpendapat bahwa faktor paling penting untuk mengendalikan laju peningkatan kasus Covid-19 adalah tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yakni pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak (3M).

Serta bimbingan dan pengawasan dari aparat atau tokoh masyarakat hingga penerapan sanksi bagi yang melanggar protokol kesehatan.

"Namun demikian, masih banyak masyarakat yang kurang disiplin ataupun jenuh menjalankan 3M, kurang mendukung program vaksinasi, bahkan menyebarkan berita-berita tidak benar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com