Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Fadli Zon Harap Hubungan Diplomatik Uni Eropa-ASEAN Buka Peluang Kerja Sama di Bidang Baru

Kompas.com - 23/06/2021, 11:47 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fadli Zon berharap, status hubungan diplomatik antara Uni Eropa dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dapat membuka peluang kerja sama di berbagai bidang baru.

“Semoga, meningkatnya status hubungan kedua entitas, dari dialog menjadi partner strategis dapat membangun bidang baru. Mulai dari ketahanan kesehatan regional dan pengembangan energi terbarukan," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Fadli menilai kedua bidang tersebut berpeluang untuk memperkuat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Pemulihan ekonomi dapat dilakukan melalui investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan baru.

Baca juga: BPK Ungkap 6 Temuan Masalah Terkait Pelaksanaan Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri dan menjadi pembicara dialog daring antara Parlemen Eropa dengan Parlemen Negara-negara ASEAN (AIPA), Selasa (22/6/2021).

Mewakili Parlemen Indonesia, Fadli menjadi pembicara di sesi panel pertama bersama Ketua Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Bernd Lange.

Dalam sesi itu, politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyampaikan pentingnya masa depan perdagangan antara Uni Eropa-ASEAN.

Khususnya, kata Fadli, terkait pendekatan bilateral dan kemungkinan pengaktifan kembali negosiasi perdagangan regional antara Uni Eropa dengan ASEAN.

Baca juga: 4 Strategi Kemenaker Jaga Hubungan Bilateral di Tempat Pekerja Migran Bekerja

Sebab negosiasi tersebut sempat ditunda untuk memberikan kesempatan bagi negosiasi bilateral.

“Ada optimisme bahwa ke depan hubungan dagang antara Uni Eropa dengan ASEAN akan terus meningkat dan berkembang. Terlebih, hubungan diplomatik antara Uni Eropa dan ASEAN sudah memasuki usia ke-44 tahun,” jelas Fadli.

Apalagi, lanjut dia, Uni Eropa-ASEAN adalah mitra strategis yang memiliki banyak kesamaan. Utamanya, dalam komitmen menjaga multilateralisme dan tatanan internasional.

Demikian halnya dengan negosiasi perdagangan regional. Menurut Fadli penawaran ini akan dapat dilanjutkan apabila negosiasi-negosiasi bilateral telah berhasil disepakati.

Mengajak Parlemen Eropa untuk lebih aktif

Dalam kesempatan tersebut, Fadli mengajak Parlemen Eropa agar lebih aktif melakukan dialog. Terutama terkait isu-isu yang masih menjadi hambatan dalam perdagangan, seperti kelapa sawit.

Sebab, sampai saat ini, kelapa sawit seringkali mendapatkan penilaian tidak adil jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.

“Kelapa sawit dikategorikan sebagai high risk indirect land used change (ILUC) oleh Uni Eropa. Padahal, tingkat produktivitasnya lebih tinggi ketimbang minyak nabati lain yang lebih menghabiskan banyak lahan ketimbang kelapa sawit,” ujar Fadli.

Baca juga: Menkop UKM Sebut Ada 3 Kunci UMKM Kelapa Sawit Bisa Tumbuh

Ia menegaskan, diskriminasi soal minyak sawit dari Indonesia harus ditiadakan. Menurut Fadli, diskriminasi terhadap produk pertanian tidak akan membantu negara berkembang.

“Justru sebaliknya, diskriminasi produk pertanian malah semakin memperburuk kehidupan para petani yang tergantung pada komoditas itu,” kata Fadli dalam keynote speech-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com