Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Imbau Sebaiknya Laporan Harian Covid-19 Berdasarkan PCR dan Antigen Dipisahkan

Kompas.com - 22/06/2021, 14:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyarankan pemerintah sebaiknya memisahkan laporan spesimen harian Covid-19 berdasarkan tes polymerase chain reaction (PCR) dan tes antigen.

Sebagai informasi, dalam laporan harian data pemeriksaan Covid-19 beberapa waktu terakhir, pemerintah menggunakan tes PCR, tes cepat molekuler (TCM), dan swab antigen untuk memeriksa spesimen di Tanah Air.

“Jadi kalau untuk mau dilaporkan secara umum sebaiknya dipisah, maka sebaiknya dipisah untuk pelaporan mana yang berdasarkan PCR, mana yang berdasarkan antigen,” kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Ia menjelaskan ada berbagai jenis tes yang dapat digunakan untuk memeriksa virus Covid-19 di dalam tubuh seseorang.

Menurut dia, sejumlah negara di luar negeri hanya menjadikan PCR sebagai rujukan untuk melaporkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di negara tersebut.

Baca juga: Kemenkes Jelaskan Alasan Hasil Swab Antigen Dicantumkan di Laporan Harian Covid-19

Sebab, Zubairi menjelaskan, hasil tes antigen masih memiliki potensi besar untuk salah atau mendapat hasil ‘false’, apabila dibandingkan dengan tes melalui PCR.

Ia kemudian mencontohkan negara Amerika. Ia menyebut laporan nasional terkait data Covid-19 melalui tes antigen dan tes PCR di Amerika dibuat secara terpisah.

“Namun katakanlah Amerika, maka di Amerika pun laboratorium yang memeriksa antigen juga harus lapor. Sedangkan laporan nasional, itu kalau ada orang ingin tahu bisa dilihat namun terpisah,” ujar dia.

“Jadi yang laporan resmi hanya PCR. Laporan antigen ada, namun jelas sekali disebutkan di situ berdasarkan tes antigen yang memang tidak sebaik PCR, tidak sesensitif PCR, tidak sespesifik PCR,” imbuh dia.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus melaporkan perkembangan harian kasus Covid-19 di Tanah Air.

Pada Senin (21/6/2021), sebanyak 84.418 spesimen yang diambil dari 62.361 orang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Dari jumlah itu, sebanyak 47.266 spesimen dari 31.116 orang diperiksa menggunakan RT polymerase chain reaction (RT-PCR), lalu 491 spesimen dari 467 orang dengan Test Cepat Molekuler (TCM).

Baca juga: UPDATE 21 Juni: 84.418 Spesimen Diperiksa Terkait Covid-19

Kemudian 36.661 spesimen yang diambil dari 30.778 orang dites menggunakan Antigen. Berdasarkan pemeriksaan spesimen, ditemukan 14.536 kasus positif Covid-19.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.004.445 kasus per Senin kemarin.

Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pun bertambah sebanyak 9.233 orang. Sehingga, total pasien yang sembuh dari Covid-19 berjumlah 1.801.761 orang.

Namun, pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah 294 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 54.956 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com