"Tentu kami menyarankan agar masyarakat menggunakan double masking, di mana masker medis di dalam dan masker kain di luar," kata Sonny, saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Baca juga: Menkes: Ingat, Batasi Kegiatan, Stay At Home
Sonny mengatakan, masyarakat harus memahami jenis masker yang digunakannya, seperti tingkat proteksi dari masker tersebut.
Pertama, masker N95, masker ini mampu menyaring sekitar 95 persen partikel yang melayang di udara, menyaring virus, bakteri, jamur, debu serta menghilangkan partikel non-berminyak cair seperti semprotan anti serangga atau minyak wangi.
Kedua, masker medis atau bedah. Makser ini terbuat dari tiga lapisan bahan non-tenun sintetis, tersedia dalam beberapa ketebalan, memiliki tingkatan filtrasi dan tahan air.
Masker medis ini, kata Sonny, mampu menyaring sekitar 80-85 persen partikel yang dihirup, melindungi hidung dan mulut agar tidak bersentuhan dengan tetesan yang bisa membawa kuman.
"Masker ini hanya sekali pakai, dengan durasi maksimum 4 jam dan masker harus diganti jika dalam keadaan lembab dan atau basah," ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sarankan Warga Pakai Masker Medis Dilapis Masker Kain
Ketiga, kata Sonny, masker kain juga memberikan perlindungan sekitar 50-70 persen. Namun, pemakaiannya hanya 4 jam sehingga disarankan agar membawa masker cadangan.
Sonny mengatakan, selain tiga jenis masker tersebut, tidak disarankan untuk digunakan di luar rumah.
"Plus masker katup, karena virus dari dalam tetap dapat keluar, sehingga masih berisiko untuk menularkan orang lain," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.