Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Saja Di-"lockdown" Anak-anak, Tak Boleh ke Mana-mana

Kompas.com - 21/06/2021, 20:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Hal itu disampaikan Megawati saat meresmikan Kompleks Baileo, monumen, dan Jalan Ir Soekarno di Masuhi, Maluku Tengah secara virtual, Senin (21/6/2021).

"Kalau saya tanya, sudah bosan Bu. Siapa yang tak bosan? Tapi apakah karena kita bosan maka boleh melanggar aturan, yang sebenarnya juga baik dari sisi kesehatan," kata Megawati, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Megawati Resmikan Baileo, Monumen, dan Nama Jalan Ir Soekarno di Maluku Tengah

Menurut Megawati, peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir tidak bisa dilepaskan dari kecenderungan warga yang kurang bersedia menegakkan kedisplinan protokol pencegahan Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga bercerita bahwa ia menjalani lockdown di rumahnya sendiri selama 1,5 tahun terakhir.

"Saya sendiri di-lockdown oleh anak-anak saya. Tak boleh ke mana-mana, sudah 1,5 tahun. Makanya mayoritas saya webinar terus. Saya sebenarnya ingin ke Masohi, tetapi bagaimana lagi? Kan demi menjaga kesehatan," ujar dia.

Ia mengatakan, berada di rumah tidak menghalangi produktivitas. Ia mengaku tetap dapat menjalani kegiatan partai meski Kantor PDI-P ditutup demi mengurangi aktivitas.

"Tetap bisa produktif. Saya sudah menjalani 103 webinar kegiatan partai," ucap Megawati.

Di samping disiplin mematuhi protokol kesehatan, Megawati mengajak masyarakat agar bergotong rotyong dengan menguatkan rasa kemanusiaan.

Baca juga: Megawati, Prabowo, dan Airlangga Dinilai Akan Jadi King Maker dan Queen Maker pada Pilpres 2024

Menurut Megawati, hal itu diperlukan sehingga ada tindakan nyata dengan berbagi demi meringankan beban kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Mari bergotong royong mengatasi pandemi dan saling mengingatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Megawati.

Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan tajam beberapa hari terakhir.

Hal tersebut terlihat dari penambahan kasus harian Covid-19, angka kematian, dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit semakin bertambah.

Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Senin (21/6/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 14.536 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Covid-19 Indonesia Tembus 2 Juta Kasus, Beritanya Populer di Media Asing

Ini merupakan penambahan tertinggi rekor baru Covid-19 selama pandemi berlangsung.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.004.445 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com