JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro efektif menekan lonjakan kasus Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Ganip menanggapi, banyaknya masukan dari sejumlah pihak agar pemerintah segera menerapkan kebijakan lockdown atau kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sampai saat ini PPKM mikro ini sudah terbukti sebenarnya efektif dalam mengendalikan lonjakan kasus, kita sudah mengalami penurunan yang sangat bagus sejak libur panjang Nataru sampai dengan 18 Mei," kata Ganip yang disiarkan kanal YouTube Pusdalops BNPB, Senin (21/6/2021).
Ganip mengatakan, kebijakan lockdown, PSBB dan PPKM mikro memiliki substansi yang sama yaitu mengendalikan mobilitas penduduk.
Namun, kata dia, apabila PSBB kembali dilakukan akan berdampak besar pada aspek sosial dan ekonomi.
"Maka mulai dari PSBB diubah ke PPKM, kemudian PPKM mikro ke-12 kali ini kita melakukan PPKM mikro sampai saat ini," ujarnya.
Baca juga: Mendagri Minta Kepala Daerah Turun Tangan Jalankan PPKM Mikro di Wilayahnya
Lebih lanjut, Ganip menekankan, PPKM mikro diyakini efektif untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 dengan catatan penegakan protokol kesehatan di lapangan dilakukan dengan baik.
Ia mengingatkan, lonjakan kasus Covid-19 terjadi karena libur Lebaran, rendahnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dan varian baru corona yang sudah terdeteksi di sejumlah daerah.
"Sehingga PPKM mikro sesuai inmendagri sudah diatur bagaimana mengendalikan mobilitas masyarakat, khususnya tempat kerja, perkantoran, kegiatan belajar mengajar tempat ibadah, restoran, dan mall," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Usulan lockdown disampaikan sejumlah pihak. Salah satunya, Ikatan Ahli Kesehatan Indonesia (IAKMI).
Dewab Pakar IAKMI Hermawan Saputra meminta pemerintah untuk berani menentukan langkah radikal mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.
Hermawan menyatakan ada dua opsi yang bisa dilakukan pemerintah.
Pertama, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) nasional. Kedua, lockdown regional secara berkala di pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Baca juga: Epidemiolog Nilai Pengetatan PPKM Mikro Tidak Mempan Antisipasi Meningkatnya Covid-19
"Usul yang paling radikal yaitu lockdown regional. Ini bentuk paling logis. Karena seluruh negara yang sudah melewati kasus, tidak ada cara lain," kata Hermawan dalam konferensi pers 'Desakan Emergency Responses: Prioritas Keselamatan Rakyat di Tengah Pandemi' yang diselenggarakan secara daring, Minggu (20/6/2021).
Sementara itu, Perhimpunan lima organisasi profesi dokter mengusulkan agar kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diberlakukan dalam skala yang luas.