Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Jubir Presiden Klaim PPKM Mikro yang Dilakukan Pemerintah Efektif

Kompas.com - 19/06/2021, 12:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro efektif dilakukan.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman saat menanggapi lonjakan kasus Covid-19 saat ini.

"Sampai saat ini secara empiris pemerintah melihat PPKM mikro efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19," ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (19/6/2021).

Diberitakan, selama tiga hari terakhir, kasus positif dan kasus aktif Covid-19 tercatat terus mengalami kenaikan.

Hal itu dilaporkan berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang disampaikan setiap sore.

Pada Rabu (16/6/2021), penambahan kasus positif harian tercatat sebanyak 9.944 kasus. Di hari yang sama, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 120.306 kasus.

Lalu pada Kamis (17/6/2021), penambahan kasus positif harian tercatat sebesar 12.624 kasus dengan jumlah kasus aktif sebanyak 125.303 kasus.

Baca juga: IDI: Beban Nakes Meningkat Drastis di Daerah dengan Lonjakan Covid-19, Kelelahan Pasti Terjadi

Kemudian pada Jumat (18/6/2021), kasus positif harian Covid-19 tercatat sebanyak 12.990 kasus. Kasus aktif pun kembali naik, yakni sebesar 130.096 kasus.

Sementara itu, lima perhimpunan profesi dokter juga mencatat data peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam keterangan pers secara virtual pada Jumat, perhimpunan dokter menyebutkan, pada 15 Mei 2021 penambahan kasus positif harian Covid-19 sebesar 2.385 kasus.

Kemudian kasus secara perlahan semakin meningkat tajam. Tercatat pada 15 Juni 2021 terdapat 8.161 kasus harian Covid-19, lalu pada 16 Juni 2021 terdapat 9.944 kasus harian Covid-19 dan kasus harian per 17 Juni 2021 sebanyak 12.624 kasus.

Jika dibandingkan dengan data 15 Mei 2021, telah terjadi peningkatan kasus sekitar 500 persen pada 17 Juni 2021.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan, saat ini grafik penambahan kasus Covid-19 mengarah kepada potensi terjadinya gelombang kedua atau second wave pandemi.

Sehingga perhimpunan lima profesi kedokteran mengingatkan agar pemerintah secepat mungkin melakukan antisipasi.

Baca juga: Pihak Wisma Atlet: Coba Lebaran Kemarin Bisa Diatur, Lonjakan Covid-19 Tidak Setinggi Ini

"Perawatan di rumah sakit (RS) bukan solusi utama. Yang terpenting adalah mencegah penularan dan transmisi Covid-19 di tengah masyarakat," tutur Agus.

Dalam hal ini pihaknya menyarankan adanya pemberlakuan PPKM mikro secara menyeluruh dan serentak.

Tujuannya yakni menekan transmisi Covid-19 sehingga pasien yang dirawat di RS lebih sedikit dan kematian bisa ditekan seminimal mungkin.

Agus menambahkan, berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh.

Data hingga 17 Juni 2021, tercatat sekitar 8.000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persen dan ruang ICU sudah terisi 74 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com