JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, mengkritik kebijakan pemerintah soal "Work from Bali". Kebijakan itu dicanangkan pemerintah dan diharapkan berjalan mulai Juli 2021.
Menurut Iwan, kebijakan work from Bali tidak tepat karena situasi pandemi covid-19 dinilai belum terkendali.
"Ada kebijakan aneh juga work from Bali. Work from Bali itu menyuruh orang banyak-banyak ke Bali," kata Iwan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Soal Work From Bali, Menteri PAN-RB Serahkan ke Kementerian/Lembaga Masing-masing
Iwan mengatakan bahwa kebijakan work from Bali membuat pergerakan masyarakat semakin besar. Sehingga, ada kemungkinan penambahan kasus baru yang signifikan akibat kebijakan ini.
Terlebih, saat ini Bali masuk dalam kategori zona oranye atau daerah dengan risiko penularan sedang.
Bahkan, menurut data Kementerian Kesehatan, ditemukan ada satu kasus varian Alpha di Denpasar, Bali.
"Apa kita mau menambah kasus Covid-19 di Bali? Kan kita tau kalau ada banyak orang bergerak itu kasusnya naik," kata Iwan.
Pemerintah sedang bekerja keras memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan membuat berbagai kebijakan.
Seharusnya, menurut Iwan pemerintah mendukung kebijakan itu, bukan membuat kebijakan baru yang bertentangan terhadap kebijakan pemerintah itu sendiri.
"Jangan membuat kebijakan yang kontraproduktif. Contohnya work from Bali," kata dia.
Baca juga: Menkes Ungkap Mutasi Covid-19 dari Afrika Selatan Ditemukan di Bali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.