JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan agar seluruh komponen cadangan dan pendukung dari berbagai aspek dapat dipersiapkan sejak dini untuk membantu kekuatan TNI.
Baik itu aspek sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), sumber daya buatan, dan sarana prasaran nasional.
"Komponen cadangan dan pendukung itu semua perlu dipersiapkan sejak dini," ujar Ma'ruf acara Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ke-21 (Sishankamrata) yang diinisiasi Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan, Jumat (18/6/2021).
Tujuan penyiapan komponen-komponen tersebut sejak dini, kata dia, untuk memudahkan apabila suatu saat diperlukan untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan serta kemampuan TNI sebagai komponen utama.
Sebab berkaitan dengan itu, kata dia, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Menurut Ma'ruf, regulasi tersebut akan memberikan dukungan terhadap pemenuhan komponen cadangan dan komponen pendukung.
Baca juga: Menurut Puan, TNI Atasi Terorisme Bagian dari Sishankamrata
"Terutama dalam rangka pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara," kata dia.
Ma'ruf pun berharap berbagai komponen yang dimaksud dapat menjadi bagian dari mekanisme dan garda terdepan masyarakat.
Khusunya dalam melindungi dan mencegah infiltrasi nilai-nilai yang tidak sesuai ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, seperti intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme.
Ma'ruf menilai, konferensi nasional sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta abad ke-21 sangat penting dan relevan dalam kerangka penyusunan kebijakan dan strategi pertahanan yang baru dan adaptif.
Terlebih untuk mewujudkan kemandirian pertahanan dan keamanan negara.
Ia pun mengapresiasi seluruh tim perumus yang telah menghasilkan dokumen Sishankamrata Abad ke-21.
"Apa yang telah dihasilkan diharapkan menjadi langkah strategis untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada tentang pertahanan dan keamanan negara," kata dia.
Sebab dokumen hasil konferensi tersebut bernilai sangat strategis dalam mendorong gerakan berskala nasional, kata dia, maka Wapres pun meminta agar dokumen yang dimaksud tidak hanya menjadi dokumen di atas meja tetapi benar-benar diimplementasikan nyata.
Baca juga: Kemenhan Catat Hampir 10.000 Orang Telah Daftar Komponen Cadangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.