Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Penerapan PPKM Mikro Tidak Efek Saat Kasus Covid-19 Sudah Meluas

Kompas.com - 17/06/2021, 16:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, kebijakan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tidak efektif saat kasus Covid-19 sudah meluas di sejumlah daerah.

"Nah kalau bicara PPKM mikro sudah dari sejak awal ya saya dalam posisi analisis yang mengatakan bahwa PPKM mikro saat ini tidak efektif, waktunya tidak tepat karena masalahnya (kasus Covid-19) sudah besar, sudah di mana-mana," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Dicky mengatakan, pengendalian lonjakan kasus Covid-19 dengan menerapkan PPKM mikro tidak relevan, karena penerapan 3T dan 3M selama PPKM mikro di daerah-daerah tidak menunjukkan penguatan.

"Ini yang belum, dan tidak bersinergi juga antar-sektor. Orang masih bisa pergi kok ke Bali, dan lockdown enggak efektiflah RT/RW, ini sudah di mana-mana kasusnya," ujarnya.

Baca juga: Ada PPKM, Nadiem Sebut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kemungkinan Ditunda

Dicky mengatakan, yang perlu disiapkan pemerintah saat ini adalah konsisten dan konsekuen melaksanakan 3T dan program vaksinasi.

Ia yakin, apabila pemerintah menunjukkan keseriusan dalam penanganan pandemi, masyarakat akan ikut sadar akan pentingnya memperketat penerapan protokol kesehatan 3M.

"Sense of crisis-nya ini yang harus dibangun dengan narasi pemerintah yang juga harus diperbaiki yang mencerminkan situasi yang sesungguhnya dan semakin serius," ucap Dicky.

Untuk diketahui, lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah daerah di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Ganjar Sebut Jawa Tengah Krisis Tenaga Kesehatan akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Terbaru, angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat. Pada 16 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 20.311 kasus.

Sementara itu, pasien meninggal dunia sudah mencapai 7.665 orang, bertambah 31 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Kemudian, dikutip dari Kompas.id, total kasus Covid-19 di Jawa Tengah pada 16 Juni 2021 mencapai 223.747 kasus dengan rincian 15.395 isolasi (kasus aktif), 194.074 sembuh, dan 14.278 meninggal.

Kondisi ini disumbangkan dari Kabupaten Kudus yang kasusnya melonjak secara signifikan setelah libur Lebaran.

Baca juga: Saat Ini Pulau Jawa Didominasi Zona Merah dan Oranye

Hal serupa juga dialami Jawa Barat yaitu Bandung Raya. Saat ini, pemerintah setempat sudah menetapkan status Siaga I dan melarang wisatawan dari luar, khususnya kawasan Jabodetabek, selama satu minggu dimulai Selasa (15/6/2021).

Terakhir, kasus Covid-19 juga meningkat di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hal ini terlihat dari angka positivity rate yang menunjukkan tingkat penularan Covid-19 di Kota Surabaya, naik dari 5 persen menjadi 9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com