"Kalau masalah anggaran, jujur, saya tidak perlu anggaran, karena saya lihat, Komisi VII saja sudah pada mau urunan. Itu besar sekali. Saya tidak butuh anggaran dari negara," kata Terawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Rabu (16/6/2021).
"Yang saya butuhkan adalah good will, political will. Apa yang mau dilakukan, wong ndak keluar anggaran kok. Masa mengeluarkan aturan untuk menghalangi," lanjut dia.
Baca juga: Terawan Klaim 90 Persen Bahan Produksi Vaksin Nusantara Dibuat di Indonesia
Terawan mengaku heran lantaran mengapa seolah Vaksin Nusantara dihalang-halangi dalam proses pengembangannya.
Padahal, ia mengklaim vaksin tersebut aman digunakan dan belum ada korban yang terdampak akibat proses pengembangannya.
"Masa mengeluarkan aturan untuk menghalangi, untuk apa? Kecuali vaksin ini menimbulkan kematian, penderitaan dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPOM Penny Lukito sempat menyebut, sejumlah syarat dalam pengembangan Vaksin Nusantara belum terpenuhi.
Atas hal itu, ia mengatakan, Vaksin Nusantara belum layak dilanjutkan ke uji klinik fase II.
Namun, nyatanya uji klinis fase II tetap dilanjutkan dan sejumlah anggota DPR menjadi relawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.