Kendati demikian, Terawan menegaskan bahwa Indonesia bisa saja di satu hari nanti membuat sendiri dua bahan tersebut.
Menurut dia, ini disebabkan cara membuat dua bahan itu sangat sederhana.
"Baik dalam pembuatan antigen dan karena itu recombine, bisa kita lakukan di sini. Namun karena paten sudah mereka (AS) miliki ya harus kita bekerja sama. Termasuk media diferensiasinya," ucap Terawan.
Terawan juga mengatakan, Vaksin Nusantara memiliki nama yang dikenal di dunia dengan sebutan vaksin sel dendritik imunoterapi.
Selain itu, Terawan juga mengklaim bahwa uji klinis fase kedua terhadap Vaksin Nusantara sudah dikerjakan.
Ia memastikan, dirinya bersama tim pengembang Vaksin Nusantara akan terus mewujudkan hadirnya Vaksin Nusantara dan dapat digunakan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.