Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Varian Corona Delta Lebih Cepat Menyebar, Lebih Bikin Sakit

Kompas.com - 15/06/2021, 15:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian virus corona B.1.617 atau Delta asal India lebih cepat menular daripada varian virus corona B.1.1.7 atau Alpha.

Ia mengatakan, hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan kasus Covid-19 di Inggris yang pada Desember lalu didominasi oleh varian virus corona Alpha.

Namun, hingga saat ini, sekitar 90 persen kasus Covid-19 di Inggris disebabkan oleh varian virus corona B.1.617 atau Delta.

"Jadi memang benar bahwa varian Delta (B.1.617) memang lebih cepat menyebar, lebih bikin sakit dibandingkan dengan varian Inggris," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Menyebar di Kudus, Ini Bahaya dari Virus Corona Varian Delta

Zubairi mengatakan, kasus positif Covid-19 di Inggris terus meningkat dengan adanya varian baru virus Corona tersebut, meskipun sebagian masyarakat sudah mengikuti vaksinasi.

Sebab, apapun jenis vaksin Covid-19 tidak dapat memproteksi individu sepenuhnya dari penularan virus Corona.

"Vaksin apapun itu kekebalan terhadap virus India hanya 33 persenan, kalau sudah divaksiansi dua kali maka untuk vaksin AstraZeneca bisa memproteksi sekitar 60 persen, sedangkan dengan Pfizer 80 persen," ujarnya.

"Jadi kita harus hati-hati sekali lagi untuk kita yang sudah divaksinasi dua kali," sambungnya.

Lebih lanjut, Zubairi mengimbau agar pasien yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan tidak menunda-nunda untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Dominasi Kasus Baru Dunia, Kini telah Masuk Indonesia

Sebab, diagnosis dini sangat menentukan kesembuhan dari Covid-19 lebih cepat.

"Menunda opname ini bahaya, diagnosis dini amat menentukan kesembuhan yang lebih cepat," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian baru virus corona dari India atau varian B.1.617 banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.

Bahkan Budi menyebut varian itu kini mendominasi di tiga daerah tersebut.

Budi menuturkan, perkembangan terbaru ini telah dilaporkannya kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (14/6/2021)

"Kami melaporkan juga ke beliau (Presiden) kenapa ini penting karena beberapa daerah seperti Kudus kemudian DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B.1617.2 atau juga varian dari India mendominasi," ujar Budi dalam keterangan pers virtual yang ditayangkab YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Gejala Varian Virus Corona Delta yang Mulai Menyebar di Indonesia

Budi menuturkan, penularan dari varian mutasi ganda India itu terjadi lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan.

Sehingga, kondisi ini perlu benar-benar diperhatikan dan ditangani dengan dua langkah khusus.

Keduanya yakni memperketat penerapan protokol kesehatan di lapangan dan mempercepat vaksinasi Covid-19.

"Kedua hal tadi dipercepat atau diperhatikan, implementasi (protokol kesehatan) di lapangan dan juga akselerasi vaksinasi," tegas Budi.

"Untuk akselerasi vaksinasi disampaikan agar dipercepat. Beliau meminta agar 700.000 per hari bulan ini bisa disentuh. Lalu 1 juta vaksinasi per hari untuk bulan depan bisa juga dicapai," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com