Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus GKI Yasmin Ungkap Bima Arya Pernah Janji Urus IMB Gereja, Bukan Relokasi

Kompas.com - 15/06/2021, 15:26 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus GKI Yasmin Bona Sigalingging mengungkapkan sejumlah pertemuannya dengan Wali Kota Bima Arya serta sejumlah pihak terkait dalam rangka memproses penyelesaian kasus GKI Yasmin.

Bona menyebut, sejak awal masa kepemimpinan Bima Arya, keduanya sudah mulai melakukan pembahasan kasus GKI Yasmin.

“Beliau tiba-tiba mengajak kami di satu alamat di Jakarta, di Kebayoran Baru, sebuah lembaga konsultan politik, yang di situ beliau bilang bahwa ‘Ya ini karena saya masih baru, saya masih perlu mendalami dan seterusnya’,” kata Bona dalam konferensi pers, Selasa (15/6/2021).

Setelah pertemuan itu, kedua pihak masih terus melakukan sejumlah perundingan lain.

Baca juga: Pengurus GKI Yasmin Keberatan dengan Hibah: Ini Segregasi dan Contoh Buruk Penyelesaian Konflik

Bona mengatakan, Bima Arya sempat memiliki gagasan untuk membuat GKI Yasmin sebagai pusat keberagaman hingga membagi dua lahan gereja tersebut dengan masjid.

Namun, Bona juga mengatakan, dalam setiap pertemuan selanjutnya, Bima Arya kerap memberikan ide yang berbeda dari ide sebelumnya.

Pengurus GKI Yasmin tidak keberatan dengan ide Bima selama gereja itu dibangun di Jalan KH Abdullah bin Nuh Kav 31, Taman Yasmin, Bogor.

“Karena toh lokasinya masih di situ. Berarti gerejanya masih objek yang disebut putusan MA dan rekomendasi wajib Ombudsman. Dan kami sama sekai tidak punya keberatan bahwa harus berbagi dengan pusat keberagaman, justru itu cita-cita kami,” ujar dia.

Baca juga: YLBHI Siap Ajukan Gugatan soal Penyelesaian Relokasi Hibah Lahan GKI Yasmin


Lebih lanjut, Bona menyebut Bima Arya juga sempat berjanji bahwa Pemkot akan mengurus IMB gereja tersebut di lokasi yang disepakati oleh pengurus GKI Yasmin.

Kemudian, dalam pertemuan di akhir bulan Desember 2019, pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti ide Bima Arya untuk membuka segel di GKI Yasmin.

“Dan satu lagi, setelah pembagian lahan yang dua itu, Bima itu berganti lagi ‘ya sudah lah nggak usah berbagi dengan siapa pun’. Ini Bima lagi yang ngomong. Jadi nggak jadi berbagi lahan dengan masjid?, ‘Nggak usah, gereja aja di situ’,” kata Bona.

“Terus gimana nanti IMB-nya?, ‘IMBnya akan kami uruskan’ kata Bima begitu, ‘Kami akan ngurusin. Pokoknya jemaat gereja GKI tinggal terima saja’. Lokasinya dimana pak?, ‘Ya di situ, di Jalan KH Abdullah bin Nuh Kav 31, Taman Yasmin, Bogor,” imbuh dia.

Oleh Karena itu, Bona pun kaget saat Bima Arya saat ini justru merelokasi GKI Yasmin.

Baca juga: Pemkot Bogor Hibahkan Lahan untuk Pembangunan GKI Yasmin

Sebab, dalam setiap pertemuannya dengan Bima, pengurus GKI Yasmin sudah menegaskan tidak ingin direlokasi.

“Baru kemudian terkaget-kaget sekarang ini, Bima Arya merelokasi gereja yang sama sekali tidak pernah dipercakapkan. Sebenarnya pernah dipercakapkan tapi ya sudah langsung dinyatakan penolakannya oleh kami,” tutur dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com