JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk lebih masif melakukan 3T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment).
Hal tersebut disampaikan Nadia menanggapi varian virus corona Delta atau B.1.617 yang mendominasi di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.
"Penerapan PPKM mikro harus betul-betul ditegakkan, Pemda harus melakukan tes masif dan tracing yang luas, jangan ada data yang ditutupi," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Delta, Lebih Mudah Menular dan Sudah Masuk Jakarta
Nadia juga mengatakan, untuk menekan penularan varian virus Corona asal India tersebut, dibutuhkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi program pemerintah.
"Kita tahu semua memiliki peranan dalam pandemi kita ketahui upaya 3M, 3T dan vaksinasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, vaksin Covid-19 masih efektif melawan varian virus corona B.1.617 tersebut.
"Masih (efektif lawan varian virus corona), sudah ada publikasi dari public health england, masih sangat efektif melawan virus dan varian dari Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan membenarkan soal temuan 145 kasus positif Covid-19 akibat terpapar varian baru virus corona.
Baca juga: Varian Delta yang Menyebar di Kudus Disebut Super Strain, Ini Penjelasan Ahli
Ratusan kasus Covid-19 tersebut tersebar di 12 provinsi di Indonesia.
"Iya benar (data rekap sekuens Variant of Concern di Indonesia hingga 13 Juni 2021)," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Berdasarkan data tersebut, temuan 145 kasus itu merupakan hasil pemeriksaan dan analisis terhadap 1.989 sekuens genom virus corona.
"Dari 1.989 total sekuens telah dideteksi 145 sekuens variant of concern: 36 B.1.1.7, 5 B.1.351, 104 B.1.617.2," dikutip dari tabel yang dibagikan epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono, melalui akun Twitter-nya @drpriono1, Senin.
Dalam tabel yang memuat logo Kemenkes itu, tercantum sebaran kasus positif Covid-19 dari ketiga varian baru virus corona
Jawa Tengah menjadi provinsi paling banyak temuan kasus Covid-19 dari varian baru yaitu mencapai 76 kasus.
Baca juga: Varian Virus Corona Delta Menggandakan Risiko Rawat Inap, Ini Risetnya
Menyusul, DKI Jakarta sebanyak 48 kasus, Sumatera Selatan sebanyak 4 kasus, Kalimantan Timur sebanyak 3 kasus, Kalimantan Tengah sebanyak 3, Jawa Timur sebanyak 3.
Kemudian, Jawa Barat sebanyak 2 kasus, Sumatera Utara sebanyak 2 kasus, Kalimantan Selatan sebanyak 1 kasus, Bali sebanyak 1 kasus, Riau sebanyak 1 kasus dan Kepulauan Riau sebanyak 1 kasus.
Adapun varian virus Corona yang paling mendominasi adalah B.1.617.2 atau Delta sebanyak 104 kasus. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Terakhir, varian virus Corona B.1.1.7 atau Alfa sebanyak 36 kasus. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta. Sementara itu, varian Beta atau B.1.351 sebanyak 5 kasus paling banyak ditemukan di DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.