Lonjakan kasus Covid-19 ini menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 meningkat hingga 100 persen dalam kurun waktu satu bulan.
Sebelum libur Idul Fitri 2021, bed occupancy rate mencapai angka 20.000. Per Selasa (12/6/2021) angkanya melonjak jadi 40.000.
"Jadi naik 100 persen dalam waktu sekitar satu bulan, pas hari ini satu bulan sesudah Lebaran," kata Menkes Budi.
Baca juga: Menkes: Keterisian RS Covid-19 Naik 100 Persen dalam Sebulan
Adapun tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang disiapkan pemerintah jumlahnya mencapai 75.000. Pemerintah juga menyiapkan 35.000 tempat tidur tambahan untuk berjaga-jaga.
Sementara, tempat tidur ICU yang disiapkan untuk pasien virus corona jumlahnya 7.500. Sebelum libur Lebaran, hanya 2.200-2.300 tempat tidur yang digunakan.
Namun, angka itu kini melonjak naik sehingga ada 4.000 tempat tidur ICU yang terpakai.
Menkes Budi memprediksi lonjakan kasus masih akan terjadi hingga akhir bulan ini, atau 5-7 minggu setelah libur Idul Fitri.
"Jadi mungkin sampai akhir bulan atau awal bulan Juli kita masih melihat adanya kenaikan," ujarnya.
Budi meminta masyarakat tak lengah dalam menghadapi situasi ini. Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan, hingga menjaga jarak.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tak terlampau euforia karena sudah divaksinasi.
Baca juga: Menkes: Sekolah Tatap Muka Maksimal Diikuti 25 Persen dari Total Siswa
Vaksin, kata Budi, memang mengurangi kesakitan yang ditimbulkan infeksi virus. Tetapi, tidak langsung memberikan kekebalan terhadap virus corona.
"Sudah saatnya kita untuk sangat hati-hati, jangan underestimate, jangan terlalu overconfidence, jangan terlalu mobilitasnya terlampau tinggi," kata Budi.
"Terus terang saya merasa sangat khawatir kalau misalnya terjadi lonjakan berikutnya itu akan sangat berat tekanannya ke kita semua, juga ke para tenaga kesehatan yang akan menghadapi ini paling depan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menyebut pemerintah akan menerapkan 6 strategi dalam menghadapi kondisi terkini pandemi Covid-19.
Strategi pertama adalah upaya mengoptimalkan 3K atau komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, khususnya dalam konteks konsep pentahelix pengendalian Covid-19.