JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito mengatakan, pemerintah akan menerapkan enam strategi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Strategi pertama adalah upaya untuk mengoptimalkan 3K atau komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, khususnya dalam konteks konsep pentahelix pengendalian Covid-19.
“Memastikan kerja sama (pemerintah) pusat sampai ke daerah berjalan dengan baik. Kerja sama mulai dari gubernur, bupati, wali kota, sampai jalur koordinasi RT RW dioptimalkan dengan bantuan TNI dan Polri,” kata Ganip, dikutip dari siaran YouTube BNPB, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Kepala BNPB: Faktor Utama Lonjakan Covid-19 Mobilisasi Masyarakat, Khususnya Saat Liburan
Langkah kedua, pemerintah akan semakin meningkatkan penegakan disiplin protokol kesehatan serta pembatasan mobilitas dan aktivitas penduduk.
Ganip mendorong pemerintah daerah serta aparat penegak hukum agar mengawal penerapan disiplin protokol kesehatan.
“Pembatasan aktivitas seperti hajatan wisata religi kunjungan-kunjungan tradisi kemudian kegiatan sosial hendaknya perlu diketatkan,” ucap dia.
Selanjutnya, pemerintah akan meningkatkan jumlah testing dan pelacakan kontak erat pasien Covid-19 atau tracing. Kemudian, peningkatan perawatan atau treatment terhadap pasien.
Strategi keempat, Ganip mengimbau semua pihak memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit, obat, hingga alat kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
“Selain itu perlu memaksimalkan juga fasilitas karantina terpusat, posko daerah level kelurahan, desa sebagai tempat isolasi mandiri suspek Covid-19,” ujar dia.
Baca juga: Jokowi Minta Kepala BNPB Terus Ingatkan Masyarakat soal Disiplin Protokol Kesehatan
Strategi selanjutnya, Ganip meminta pengetatan dan pemantauan dalam pelaksanan PPKM mikro di semua daerah.
Sebab, menurutnya, data dari pemantauan terkait evaluasi data kasus Covid-19 dapat menjadi bahan untuk menyiapkan strategi pengendalian pandemi Covid-19 di beberapa daerah.
Terakhir, Ganip mengatakan, pemerintah akan mulai mengantisipasi potensi kenaikan kasus Covid-19 menjelang periode libur Hari Raya Idul Adha.
Antisipasi mobilitas masyarakat perlu dilakukan terutama di pusat perbelanjaan, tempat wisata, kegiatan tradisi halal bihalal, kunjungan keluarga, ziarah makam, hingga potensi kerumunan penonton saat prosesi penyembelihan hewan kurban.
“Ini harus sedini mungkin kita antisipasi agar tidak menimbulkan lonjakan-lonjakan Covid yang lebih memperparah dari kondisi sekarang,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.