Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Jika Pileg Digelar Sekarang, PDI-P Raih Suara Tertinggi

Kompas.com - 13/06/2021, 15:38 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei mengenai partai politik dan calon presiden.

Survei menanyakan tentang partai politik yang akan dipilih responden apabila pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) digelar hari ini.

Hasilnya, PDI Perjuangan mendapatkan dukungan tertinggi dari 17 partai politik lainnya.

"Kita menemukan bahwa PDI-P masih berada di urutan pertama dengan perolehan suara 25,9 persen," kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, melalui konferensi pers daring, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Survei SMRC: Prabowo Subianto Terpilih Jadi Presiden jika Pemilihan Digelar Hari Ini

Di urutan kedua ada Partai Gerindra dengan perolehan suara sebesar 10,9 persen. Selanjutnya, Partai Golkar menyusul dengan perolehan suara ketat yakni 10,7 persen.

Urutan keempat ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan perolehan angka 9,7 persen. Lalu, Demokrat yang mendapat dukungan 6,6 persen.

Selanjutnya, dengan perolehan suara 4,6 persen, menempatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di urutan keenam. Sementara itu, urutan ketujuh ditempati Nasdem dengan angka 3,7 persen.

Di urutan kedelapan ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendapat dukungan 2,6 persen. Menyusul Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolahan suara 1,8 persen.

Di urutan 10-16 terdapat 7 partai politik yang mendapat dukungan tidak lebin dari 1 persen. Ketujuh partai itu merupakan peserta Pileg 2019 yang gagal meloloskan calon legislatifnya ke Parlemen.

Baca juga: Rizieq Ungkap Bertemu Budi Gunawan-Tito Karnavian di Saudi, Sepakati Kasus Hukum hingga Pilpres

Ketujuhnya secara berturut-turut yakni Perindo (1 persen), Berkarya (0,6 persen), Garuda (0,6 persen), PBB (0,4 persen), Hanura (0,3 persen), PSI (0,3 persen), dan PKPI (0,2 persen).

Lalu, di posisi buntut ditempati partai politik baru yang belum pernah ikut pada pemilu sebelumnya yaitu Partai Gelora dan Partai Ummat dengan 0 persen perolehan suara.

"Kalau kita bandingkan dengan hasil pemilu pada 2019 nampaknya yang mengalami peningkatan cukup signifikan itu hanya PDI Perjuangan, kemudian ada Golkar dan Gerindra yang berada pada posisi kedua dan bersaing cukup ketat," ujar Saidiman.

Kendati demikian, lanjut Saidiman, dalam survei tersebut, responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan jumlahnya cukup besar yakni mencapai 20,2 persen.

"Masih ada waktu 2,5 tahun untuk mengubah peta kekuatan partai politik ini," kata Saidiman.

Baca juga: Survei Parameter Politik: 52,7 Persen Responden Menolak Presiden 3 Periode

Adapun survei ini melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara acak atau melalui metode multistage random sampling. Responden terpilih mengikuti wawancara yang digelar selama 21-28 Mei 2021.

Margin of error pada survei ini kurang lebih sebesar 3,05 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com