Untuk mengatasi tingginya bed occupancy rate, rumah sakit rujukan Covid-19 diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat.
Sementara yang bergejala ringan dan tanpa gejala diimbau melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi terpusat dengan terus dipantau penanganannya.
Wiku juga meminta pemerintah daerah segera mengonversi tempat tidur pasien non Covid-19 untuk pasien virus corona, serta menambah tempat isolasi terpusat.
"Untuk menjaga beban rumah sakit dan tenaga kesehatan agar tidak kewalahan," ujarnya.
Sementara, untuk mengatasi lonjakan kasus, Wiku meminta fungsi posko penanganan Covid-19 di daerah dimaksimalkan. Pemda dan Satgas didorong untuk meningkatkan testing, tracing, dan treatment.
Baca juga: Dinkes DKI: Ada 988 Klaster Keluarga Setelah Libur Lebaran 2021
Bersamaan dengan itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap penularan virus corona dengan terus menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.
"Kita tidak pernah tahu di mana dan bagaimana kita bisa tertular virus Covid-19, untuk itu waspada adalah kunci untuk menghindarinya," kata Wiku.
"Kenaikan ini tentunya menjadi peringatan keras untuk kita semua mengevaluasi sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan kasus yang lebih tinggi lagi di hari-hari ke depan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.