Lebih lanjut, Didik mengatakan bahwa seharusnya pemberantasan pungli bisa dilakukan dengan masif, terus menerus dan berkesinambungan. Sebab, melihat struktur terbentuknya, Satgas Saber Pungli telah dinilai ideal.
"Karena Satgas Saber Pungli ini Presiden yang mengeluarkan perpresnya, sebagai penanggung jawabnya. Dan aparat penegak hukum dan instansi penting lainnya menjadi anggota Satgas Saber Pungli," kata Didik.
Ia pun berharap, pungli dapat diberantas secara utuh. Hal ini karena pungli telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Atas dasar itu pula, Didik menyampaikan harapan semua pihak agar Presiden segera menyadari dan mengingatkan para Satgas Saber Pungli untuk melakukan pemberantasan yang masif hingga pungli teratasi.
Baca juga: Usai Ditelepon Jokowi, Kapolri Instruksikan Jajarannya Aktif Berantas Premanisme
Sebelumnya, Presiden Jokowi melapor ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Laporan itu Jokowi sampaikan ketika berdialog dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis (10/6/2021).
Mulanya Jokowi bertanya kepada mereka tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan terminal.
Sebab, ia mendapat informasi adanya aksi pungutan liar (pungli) dan persoalan lainnya di kawasan tersebut.
"Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat, bener nggak? Tolong nanti diceritakan problemnya apa sehingga kita bisa memberikan jalan keluar," kata Jokowi dipantau melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.