JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan milenial dianggap berperan penting untuk mewujudkan program moderasi beragama yang tengah digagas pemerintah.
Asisten Deputi Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Thomas Ardian Siregar mengatakan, para milenial tersebut bisa menjadi agen moderasi beragama untuk kehidupan bangsa yang rukun dan damai.
"Milenial dapat menyosialisasikan muatan moderasi beragama di kalangan masyarakat agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai dan rukun," ujar Thomas dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Wamenag Sebut Revitalisasi KUA untuk Terapkan Moderasi Beragama
Menurut Thomas, moderasi beragama terlihat dari empat indikator.
Indikator itu antara lain komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, dan memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal.
Ini termasuk menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
"Moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara penting karena di Indonesia terdapat beragam masyarakat dengan latar belakang agama, sosial dan budaya yang berbeda-beda," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Berkomitmen Hidupkan Moderasi Beragama
Menurut dia, moderasi beragama merupakan konsep yang bisa membangun sikap toleran dan rukun di Tanah Air untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pemerintah sendiri memperkuat program moderasi beragama melalui Kementerian Agama (Kemenag).
Tujuannya adalah untuk menekan intoleransi dan radikalisme yang masih sering muncul agar bangsa tidak terpecah belah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.