Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba di Indonesia

Kompas.com - 10/06/2021, 22:59 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (10/6/2021).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia menerima sebanyak 1.504.800 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam bentuk jadi.

Ia mengatakan, sebelumnya pada 5 Juni lalu, Indonesia telah menerima 313.100 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral dari Covax facility.

Baca juga: Kapolri Ingatkan Warga Tetap Disiplin Prokes Meski Sudah Terima Vaksin Covid-19

"Dengan kedatangan vaksin AstraZeneca tanggal 5 Juni dan 10 Juni, maka jumlah total vaksin AstraZeneca dari Covax facility yang diperoleh secara gratis adalah 8.228.400 dosis vaksin jadi," kata Retno yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/6/2021).

Retno mengatakan, dengan penambahan 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca tersebut, total dosis vaksin yang telah diterima Indonesia sebanyak 93.728.400 dosis vaksin.

"Dengan perincian sebagai berikut Sinovac 84.500.000 dosis, AstraZeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm 1.000.000 juta dosis," ujarnya.

Baca juga: Upaya Tenaga Medis di Bangkalan Hadapi Masyarakat yang Menolak Disuntik Vaksin Covid-19

Lebih lanjut, Retno menambahkan, Indonesia akan kembali kedatangan vaksin Covid-19 asal Sinopharm pada Jumat, 11 Juni 2021.

"Akan tiba juga 1.000.000 dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program vaksin gotong royong," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com