Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Promosi Doktor, Disertasi Ibas Ungkap Kawasan Pariwisata Labuan Bajo yang Belum Sejahtera

Kompas.com - 10/06/2021, 22:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas, meraih gelar Doktor (S3) Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis (10/6/2021) setelah menjalani sidang promosi doktor.

Membawa tema pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, Ibas menggunakan latar belakang penelitian yaitu destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Saat memaparkan disertasinya, Ketua Fraksi Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa Labuan Bajo dikenal memiliki potensi wisata, tetapi kondisi ekonominya justru tidak sejahtera.

Baca juga: Ibas Raih Gelar Doktor, SBY: Saya Bersyukur dan Bangga, Memo Juga...

"Kawasan pariwisata Labuan Bajo merupakan destinasi pariwisata super prioritas yang memiliki keindahan alam, budaya, dan hospitality. Namun, (Labuan Bajo) belum sejahtera karena tingkat kemiskinan relatif tinggi," kata Ibas dalam sidang yang disaksikan secara virtual melalui channel Youtube Edhie Baskoro Yudhoyono, Kamis (10/6/2021).

Berdasarkan pemaparannya, tertulis bahwa Ibas menyebut pariwisata Labuan Bajo belum optimal dalam kesejahteraan masyarakat.

Ibas menuliskan persentase kemiskinan di Labuan Bajo sebesar 18,01 persen, dengan pendapatan per kapita Rp 11,92 juta per tahun, dan indeks pembangunan manusia (IPM) terkategori rendah 63,50.

"Income per kapita dan nilai IPM relatif rendah, serta pembiayaan dan investasi yang masih terbatas," ucapnya.

Selanjutnya, Ibas menjelaskan ada empat novelty dalam penelitiannya. Pertama, pemanfaatan data primer usaha pariwisata di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo.

Pada pemanfaatan data primer tersebut, Ibas memetakan usaha pariwisata masyarakat Labuan Bajo untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik usaha, aspek finansial, kemitraan dan organisasi, serta adopsi teknologi.

Kemudian, pemetaan kendala yang dihadapi mencakup aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan.

"Kedua, penyertaan aspek inklusi keuangan, kemitraan dan organisasi, serta adopsi teknologi dalam upaya meningkatkan pendapatan usaha di kawasan pariwisata Labuan Bajo," tutur Ibas.

Berikutnya, Ibas mengungkapkan bahwa kawasan pariwisata Labuan Bajo yang inklusif, dapat dicapai melalui peningkatan investasi.

Baca juga: Raih Gelar Doktor di IPB, Ibas: Memo, I Wish You Were Here...

Ia menilai, pariwisata Labuan Bajo yang inklusif tidak hanya mengandalkan pembiayaan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Keempat, strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pengembangan pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo disusun dengan melibatkan pendapat para pakar dan pemangku kebijakan," terang Ibas.

Ibas juga menjelaskan waktu penelitian yang dibuatnya yaitu pra penelitian pada Oktober 2019 dan penelitian lapangan Oktober 2020.

Kemudian, untuk lokasi penelitian, Ibas memilih tempat Kawasan Pariwisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com