Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Yasonna Bawa-bawa AHY dalam Gurauannya: Masih Lama Jadi Presiden, Kan Masih Muda

Kompas.com - 09/06/2021, 14:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melampar candaan kepada politikus Partai Demokrat Benny K Harman dengan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono butuh waktu cukup lama untuk menjadi presiden.

Hal itu disampaikan Yasonna dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (9/6/2021), ketika ia merespons soal adanya pasal penghinaan presiden dalam draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Awalnya, Yasonna menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak masalah dengan ada atau tidaknya pasal tersebut. Namun, Yasonna menyebutkan, presiden-presiden berikutnya belum tentu memiliki penilaian yang sama.

Baca juga: Sosialisasikan Draf RKUHP ke 11 Daerah, Yasonna Klaim Dapat Respons Positif

"Beliau (Jokowi) mengatakan pada saya, saya enggak ada masalah dengan pasal ini, tapi apakah kita biarkan presiden yang akan datang begitu? Mungkin saja satu di antara kita ini, Pak Adies Kadir jadi presiden, atau siapa atau siapa, atau bosnya Pak Habiburokhman, atau siapa, kita biarkan itu?" kata Yasonna, Rabu.

"Kalau bosnya Pak Benny masih lama barangkali. Misalnya, misalnya, contoh, ya kan, masih muda, canda canda canda. Artinya, itu pun tidak kita biarkan, Pak. Itu enggak kita biarkan, enggak boleh kita biarkan," ujar Yasonna.

Pernyataan Yasonna itu lantas mengundang gelak tawa dari peserta lainnya.

Namun, ketika rapat hendak usai, anggota Komisi III dari Partai Demokrat Santoso meminta Yasonna mencabut ucapannya.

Baca juga: KSP: Pasal Pemidanaan Penghina Presiden di RKUHP untuk Jaga Kehormatan

Menurut Santoso, Yasonna tidak pantas melontarkan pernyataan itu karena Yasonna juga berstatus sebagai kader partai politik, dalam hal ini PDI Perjuangan.

"Jadi kurang tepat juga menyampaikan hal itu sehingga nanti akan menimbulkan friksi di tengah-tengah masyarakat. Soal bos Pak Benny dan bos saya di tahun 2024 jadi atau tidak, biarlah roda sejarah yang akan mencatat itu," ujar Santoso.

Menanggapi hal itu, Yasonna pun langsung mencabut ucapannya dan menegaskan pernyataannya itu hanyalah sebuah candaan.

"Sebetulnya itu joke, tapi dicabut, terima kasih, mohon maaf," kata Yasonna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com