JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melampar candaan kepada politikus Partai Demokrat Benny K Harman dengan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono butuh waktu cukup lama untuk menjadi presiden.
Hal itu disampaikan Yasonna dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (9/6/2021), ketika ia merespons soal adanya pasal penghinaan presiden dalam draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Awalnya, Yasonna menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak masalah dengan ada atau tidaknya pasal tersebut. Namun, Yasonna menyebutkan, presiden-presiden berikutnya belum tentu memiliki penilaian yang sama.
Baca juga: Sosialisasikan Draf RKUHP ke 11 Daerah, Yasonna Klaim Dapat Respons Positif
"Beliau (Jokowi) mengatakan pada saya, saya enggak ada masalah dengan pasal ini, tapi apakah kita biarkan presiden yang akan datang begitu? Mungkin saja satu di antara kita ini, Pak Adies Kadir jadi presiden, atau siapa atau siapa, atau bosnya Pak Habiburokhman, atau siapa, kita biarkan itu?" kata Yasonna, Rabu.
"Kalau bosnya Pak Benny masih lama barangkali. Misalnya, misalnya, contoh, ya kan, masih muda, canda canda canda. Artinya, itu pun tidak kita biarkan, Pak. Itu enggak kita biarkan, enggak boleh kita biarkan," ujar Yasonna.
Pernyataan Yasonna itu lantas mengundang gelak tawa dari peserta lainnya.
Namun, ketika rapat hendak usai, anggota Komisi III dari Partai Demokrat Santoso meminta Yasonna mencabut ucapannya.
Baca juga: KSP: Pasal Pemidanaan Penghina Presiden di RKUHP untuk Jaga Kehormatan
Menurut Santoso, Yasonna tidak pantas melontarkan pernyataan itu karena Yasonna juga berstatus sebagai kader partai politik, dalam hal ini PDI Perjuangan.
"Jadi kurang tepat juga menyampaikan hal itu sehingga nanti akan menimbulkan friksi di tengah-tengah masyarakat. Soal bos Pak Benny dan bos saya di tahun 2024 jadi atau tidak, biarlah roda sejarah yang akan mencatat itu," ujar Santoso.
Menanggapi hal itu, Yasonna pun langsung mencabut ucapannya dan menegaskan pernyataannya itu hanyalah sebuah candaan.
"Sebetulnya itu joke, tapi dicabut, terima kasih, mohon maaf," kata Yasonna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.