Secara global, hingga 11 November 2020 atau delapan bulan pandemi, siswa telah kehilangan rata-rata 54 persen waktu sekolah dalam satu tahun ajaran atau sekitar 25 minggu.
Untuk mencegah kerugian yang lebih besar, itulah mengapa sejumlah negara pun mulai membuka sekolah. Beberapa di antaranya telah membuka sekolah secara nasional, pun Indonesia mulai Juli 2021. Akan tetapi, hal ini tentu menimbulkan risiko.
Semua risiko harus dihitung dan diantisipasi ketika akan membuka sekolah kembali. Sekolah harus benar-benar aman ketika dibuka, keselamatan warga sekolah juga harus terjamin.
Pembelajaraannya pun harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik agar lebih efektif.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Juli: Maksimal 2 Jam Sehari, Jumlah Murid 25 Persen
Presiden Jokowi telah menginstruksikan soal pelaksanaan kembali sekolah tatap muka. Lima instruksi itu adalah:
Pertama, sekolah tatap muka yang akan dimulai pada Juli harus dilakukan secara ekstra hati-hati. Tatap muka dilakukan secara terbatas
Kedua, kuota pembelajaran tatap muka hanya boleh maksimal 25 persen dari total siswa.
Ketiga, perihal durasi, pembelajaran tatap muka tidak boleh dilakukan lebih dari dua hari dalam sepekan. Setiap hari (per satu hari) maksimal hanya dua jam (pembelajaran).
Keempat, opsi menghadirkan anak ke sekolah tetap ditentukan oleh orang tua.
Kelima, semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.
Baca juga: Jokowi Minta Pembelajaran Tatap Muka Digelar Ekstra Hati-hati, Ini 5 Instruksinya
Persiapan pembukaan sekolah tentu tidak hanya perlu dilakukan di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Menjaga disiplin protokol kesehatan di sekolah mungkin lebih mudah dilakukan, tetapi bagaimana di luar lingkungan sekolah termasuk di masyarakat dan keluarga.
Catatan Kompas.id, protokol kesehatan cenderung kendur begitu siswa berada di luar lingkungan sekolah. Hasil evaluasi Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, atas pelaksanaan uji coba PTM terbatas menunjukkan demikian (Kompas.id 8/4/2021).
Sejumlah siswa SMK Negeri 44 Jakarta juga mengendurkan protokol jaga jarak dan penggunaan masker saat mereka pulang dari sekolah (e-paper, 12/4).
Baca juga: Juli, Sekolah Tatap Muka Dimulai: Upaya Cegah Learning Loss dan Instruksi Jokowi