“Jadi aku menyadari bahwa Pak Tjokro mencintaiku dengan caraya sendiri,” ujar Bung Karno dalam autobiografinya.
Di kemudian hari, Soekarno pun menikah dengan putri Tjokroaminoto yang bernama Siti Utari. Bung Karno turut memboyong Utari saat ia kuliah di Techniche Hoogeschool (sekarang ITB) di Bandung.
Di awal masa kuliahnya, Bung Karno sempat berhenti ketika mengetahui Tjokroaminoto digelandang ke penjara oleh Belanda.
Ia merasa bertanggung jawab untuk menghidupi keluarga Tjokroaminoto yang kehilangan penghasilan akibat kepala keluarga mereka harus mendekam di penjara.
Terlebih keluarga Tjokroaminoto sudah begitu baik kepada Bung Karno di masa ia indekos saat menempuh pendidikan di HBS.
Baca juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila: Wasiat Bung Hatta untuk Putra Soekarno
Soekarno pun bekerja di sebuah perusahaan kereta api milik Belanda untuk menafkahi keluarga Tjokroaminoto.
Saat Tjokroaminoto dibebaskan, Soekarno kembali melanjutkan kuliahnya di Bandung dan turut membawa Utari ke sana.
Namun tak berapa lama, Bung Karno menceraikan Utari karena tak merasakan cinta dalam perkawinan yang dipaksakan itu.
Bung Karno lalu memulangkan Utari ke Tjokroaminoto di Surabaya. Kendati telah bercerai dengan Utari, hubungan antara guru dan murid itu tetap berlangsung harmonis.
“Pak Tjok menghargai apa yang aku katakan. Ia tidak menanyakan persoalan-persoalan pribadi. Dan setelah kejadian (perceraian) ini, Pak Tjok sekeluarga dan aku selalu dalam hubungan yang baik,” tutur Bung Karno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.