JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mendorong pemerintah daerah (pemda) tidak membuka sekolah tatap muka pada Juli 2021 jika positivity rate di wilayah tersebut lebih dari 5 persen.
Ia juga meminta pemda tidak membuka sekolah tatap muka hanya dengan pertimbangan para guru sudah divaksinasi.
"Karena kekebalan kelompok belum terbentuk di sekolah ketika guru divaksin, namun peserta didik belum divaksin mengingat vaksin anak belum ada," kata Heru dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Heru menyarankan pemda melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan pakar epidemiologi untuk memutuskan pelaksanaan sekolah tatap muka atau tidak di suatu daerah.
Pasalnya, dari pemantauan FSGI, sejumlah sekolah di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Bima, Kabupaten Tegal, Kota Semarang, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Lombok Barat, masih banyak guru yang lengah menggunakan masker.
Hal tersebut, kata Heru, akan berdampak pada perilaku peserta didik yang mencontoh perilaku guru.
Baca juga: Juli, Sekolah Tatap Muka Dimulai: Upaya Cegah Learning Loss dan Instruksi Jokowi
"Artinya, protokol kesehatan belum diterapkan dengan baik di lingkungan sekolah," ujarnya.
Tak hanya itu, Heru meminta pemerintah menyosialisasikan kepada para pendidik untuk mau divaksinasi dan tidak memercayai hoaks yang beredar bahwa vaksinasi Covid-19 seolah membahayakan.
Lebih lanjut, Heru mengatakan, pihaknya mendukung pemda membuka sekolah tatap muka di pulau-pulau kecil atau wilayah-wilayah pelosok dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Apalagi di wilayah-wilayah ini memiliki kendala besar dalam melaksanakan PJJ secara daring. Artinya, kebijakan membuka atau tidak PTM di Indonesia memang tidak bisa diseragamkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, pembelajaran tatap muka (PTM) akan digelar di tahun ajaran baru pada Juli 2021.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka.
Buku panduan tersebut ditujukan untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) di Masa Pandemi Covid-19.
Baca juga: 5 Instruksi Jokowi soal Sekolah Tatap Muka, Kapasitas hingga Durasi Belajar
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan, buku panduan ini ditujukan bagi guru, orangtua, dan para pemangku kepentingan sebagai turunan SKB Empat Menteri.
"Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan membutuhkan panduan operasional sebagai turunan SKB Empat Menteri untuk memudahkan dalam mempersiapkan dan melaksanakan PTM terbatas,” disampaikan Nadiem saat peluncuran panduan secara virtual, seperti dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek, Rabu (2/6/2021).
Senada dengan Mendikbud Ristek, Menag Yaqut Cholil Qoumas juga menyambut baik dan mendukung sepenuhnya atas peluncuran Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUD Dikdasmen di Masa Pandemi Covid-19.
“Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya guru dan siswa, tetapi juga para orangtua siswa dan dan masyarakat pada umumnya,” ujar Menteri Yaqut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.