Dalam pertemuan tersebut, Retno juga membahas tentang pentingnya kemitraan ASEAN dan China dalam mengantisipasi pandemi di masa yang akan datang.
Baca juga: Perwakilan ASEAN Dikabarkan Segera Menemui Junta Militer Myanmar
Menurut dia, hal tersebut dapat dicapai melalui penguatan sistem deteksi dini, investasi dalam industri kesehatan termasuk sektor farmasi, penelitian dan pengembangan serta pembentukan pusat produksi vaksin regional.
"Di tingkat global, kita harus bekerja sama untuk memajukan kepentingan negara-negara berkembang pada perjanjian internasional tentang kesiapsiagaan pandemi," kata dia.
Pandemi Momen Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi
Pada isu kedua, Retno berharap ASEAN dan China dapat meningkatkan kerja sama pembangunan serta ekonomi hijau yang berkelanjutan.
"Pandemi Covid-19 ini menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dan ekonomi hijau yang berkelanjutan," kata Retno.
Retno menilai, pandemi Covid-19 merupakan momentum untuk meningkatkan kerja sama untuk memulihkan perekonomian yang terpuruk.
Dalam hal ini, menurut Retno, ASEAN dan China Year for Sustainable Development dapat menjadi katalis untuk berkolaborasi di beberapa bidang, antara lain investasi dalam energi hijau, seperti baterai lithium.
Kemudian pembiayaan inovatif untuk infrastruktur hijau, pembiayaan untuk proyek ramah lingkungan, dan penelitian serta pengembangan bahan bakar nabati dan energi terbarukan.
Baca juga: Bahas Myanmar dengan Uni Eropa, Menlu: Indonesia Terus Komunikasi dengan ASEAN
"Segala upaya ini harus disinergikan agar kita dapat memimpin dengan teladan, lead by example, dalam meningkatkan ambisi iklim di kawasan," kata dia.
Pemulihan Demokrasi Myanmar Prioritas Utama
Pada isu ketiga, Retno menegaskan bahwa pemulihan demokrasi di Myanmar harus menjadi prioritas utama ASEAN dalam membantu penyelesaian krisis di negara tersebut. Selain itu, keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar.
Retno menuturkan, ASEAN telah melakukan sejumlah upaya terkait konflik di Myanmar. Salah satunya melalui ASEAN Leaders Meeting di Jakarta pada 24 April lalu.
Pertemuan tersebut menghasilkan lima poin konsensus.
"Tugas ASEAN sekarang ini adalah segera mengimplementasikannya," kata Retno.