JAKARTA, KOMPAS.com - Patung Bung Karno yang baru diresmikan di kantor Kementerian Pertahanan pada Minggu (6/6/2021) menjadi saksi bisu kedekatan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dua ketua umum partai besar itu menunjukkan sejumlah momen kedekatan. Salah satunya ketika Prabowo selaku tuan rumah memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Menteri Pertahanan itu mengatakan pihaknya menghargai kehadiran Megawati dalam acara yang digelar untuk memperingati hari kelahiran Bung Karno itu.
"Hadirin sekalian hari ini adalah tepat hari kelahiran Sang Proklamator, maka tepat kita memilih hari ini dan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden kelima sekaligus juga putri beliau hadir sendiri meresmikan patung ini," ujar Prabowo.
Saat giliran menyampaikan sambutan, Mega pun menyebut Prabowo sebagai sahabat.
"Terima kasih dan penghormatan secara khusus pada Bapak Prabowo Menteri Pertahanan RI dan sekaligus sahabat saya atas peresmian patung Bung Karno ini," ungkap Mega.
Baca juga: Selain Resmikan Patung Bung Karno, Ini 7 Momen Kebersamaan Megawati dan Prabowo
Kedekatan keduanya juga tercermin dari gestur Prabowo yang ikut mendampingi dari belakang Mega saat mega menyampaikan sambutan dari podium.
Selain itu, keduanya juga membubuhkan tanda tangan dan memencet bel sebagai simbol diresmikannya patung Bung Karno.
Menghormati
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman enggan mengait-ngaitkan kedekatan Prabowo dan Mega ke urusan Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Menurut Habiburokhman, sikap Prabowo terhadap Mega merupakan bentuk penghormatan kepada Mega selaku tokoh bangsa.
"Kami tidak mau juga mengasumsikan ini ke politik 2024 karena memang itulah politik Gerindra, kami selalu menghormati, dan Pak Prabowo selalu menghormati tokoh-tokoh bangsa termasuk Ibu Mega," kata Habiburokhman, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (7/6/2021).
Ia pun menyebut, Prabowo pernah sempat melarang kader-kadernya untuk menyerang pribadi Megawati ketika PDI-P dan Gerindra berseberangan dalam kontestasi politik.
"Prabowo memang sangat menaruh hormat ke Bu Mega bahkan ketika politik bertentangan, Pak Prabowo secara tegas melarang kita kader-kader Gerindra untuk menyerang pribadi sosok Ibu Megawati," kata dia.
Baca juga: Kelompok Relawan Sebut Megawati Berpeluang Maju dan Menangi Pilpres 2024
Habiburokhman mengatakan, dua tokoh tersebut selama ini memang memiliki hubungan yang sangat baik karena keduanya pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2009.
Selain itu, PDI-P dan Gerindra sering kali berkoalisi dalam mengusung calon kepala daerah.
Habiburokhman menyebut, kedekatan antara Prabowo dan Megawati pada acara peresmian patung Bung Karno mencerminkan hubungan baik antara mereka.
"Secara substansi itu merupakan bentuk ekspresi kedekatan antar tokoh bangsa Pak Prabowo pimpinan kami dan Ibu Megawati pimpinan PDI-P. Selama ini memang hubungan beliau berdua sangat baik ya," ujar Habiburokhman.
Ancang-ancang Pilpres
Meski ditampik oleh Habiburokhman, kedekatan Prabowo dan Mega tetap dinilai sebagai upaya untuk mempersiapkan koalisi menyongsong Pilpres 2024 mendatang oleh sejumlah pihak.
"Ya, kalau kita maknai ada langkah politik ambil ancang-ancang pilpres. Tidak mungkin sesuatu itu ruang hampa," kata pengamat politik dari Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, dikutip dari Kompas.tv.
Menurut Pangi, setiap aktivitas yang dijalani para politikus itu pasti mempunyai makna tersirat yang sulit diterjemahkan oleh orang awam.
Baca juga: Waketum Gerindra Sebut Prabowo Larang Kader Serang Pribadi Megawati
"Cuma pastinya politisi enggak mungkin mau mengakui atau blak-blakan. Cuma tetap di dalam politik itu tidak ada yang kosong, maknanya pasti ada. Pembicaraan atau pertemuan politisi itu pasti ada simbol yang sebetulnya kita bisa maknai," kata dia.
Kedua belah pihak pun telah saling membuka diri untuk saling berkoalisi pada Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya membuka peluang berkoalisi dengan PDI-P untuk mengusung Prabowo pada 2024.
"Hubungan kita yang baik dengan PDI-P, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari kompas.tv.
“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” kata dia.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memberi lampu hijau atas kemungkinan koalisi PDI-P dan Gerindra.
"Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.