Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internet di Sebagian Papua Masih Lumpuh, Begini Penjelasan Menkominfo

Kompas.com - 07/06/2021, 21:38 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, internet di sejumlah wilayah di Papua masih mengalami gangguan akibat putusnya kabel laut optic fiber milik Telkom Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi, Jayapura.

Gangguan infrastruktur ini, kata dia, diakibatkan faktor alam.

"Gangguan infrastruktur telekomunikasi ini hingga saat ini dari hasil pengamatan kami diakibatkan karena faktor alam," ujar Johnny dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Satu Bulan Lebih Jaringan Internet di Jayapura Terganggu, Warga: Seperti Mundur 10 Tahun

Johnny menjelaskan, kabel laut tersebut putus sekitar pukul 21.40 WIT pada 30 April 2021.

Posisinya berada di 280 kilometer dari Kota Biak dengan kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut.

Johnny menyebut putusnya kabel laut tersebut berdampak pada total grafik dari normal sistem komunikasi di Papua.

"Sekitar 154 Gbps dari total trafik di Papua sebesar 464 gbps atau yang terdampak sepertiga dari total trafik," kata Johnny.

Politikus Partai Nasdem ini juga mengungkapkan bahwa peristiwa putusnya kabel laut di lokasi tersebut bukan kali pertama.

Pihaknya mencatat kabel laut di lokasi tersebut pernah putus sebanyak lima kali.

Empat peristiwa di antaranya akibat faktor alam dan satu lainnya karena alat bantu penangkapan ikan.

Dengan demikian, yang terjadi kali ini menambah daftar panjang putusnya kabel laut di lokaso itu akibat faktor alam.

Baca juga: Menyoal Putusnya Jaringan Internet di Papua, Benarkah akibat Faktor Alam?

"Sehingga dapat kami simpulkan sementara sebelum nanti keputusan evaluasi akhir yaitu potensi diakibatkan faktor alam," imbuh dia.

Sebelumnya, Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) mengirim somasi akibat putusnya kabel laut ruas Biak-Sarmi, Jayapura.

Sebab, putusnya kabel tersebut telah membuat aktivitas masyarakat yang membutuhkan internet terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com