Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Pejuang SDGs: Optimistisme dari Karya Para Pemuda Indonesia

Kompas.com - 07/06/2021, 21:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SERING kita mendengar bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan sumber daya alam yang melimpah. Kalimat itu memang benar adanya, karena negara kita seakan berada di posisi Goldilocks: letak geografi yang strategis dan iklim yang baik.

Akan tetapi, harta terbesar dari sebuah negara bukanlah hanya terpaku pada sumber daya alamnya, melainkan sumber daya manusia. SDM yang dimaksud adalah pemuda. 

Pemuda adalah aset bangsa dan berbagai revolusi pergerakan diawali oleh pemuda. Pergerakan pemuda mungkin masih identik dengan mengkoordinasi basis massa yang besar. Itu sudah menjadi fakta sejarah dan refleksi bagaimana pemuda punya kekuatan besar dalam membentuk sebuah negara.

Tetapi, sekarang mungkin bukan lagi eranya dimana demonstrasi menjadi simbol pergerakan pemuda. Mereka bergerak dengan karya.

Semenjak konsep Sustainable Development Goals (SDGs) yang disebut Millennium Development Goals sekitar 20 tahun lalu, kepedulian pemuda Indonesia terbentuk. Banyak karya dan gerakan yang telah dibentuk di atas konsep SDGs ini.

Tujuan besar SDGs sendiri adalah agar semua orang maju bersama dan tidak ada yang tertinggal, “No One Left Behind”. Tujuan ini nampaknya cocok dengan corak dan semangat pergerakan anak muda saat ini. Pencapaian target dari 280 indikator merupakan pekerjaan bersama dan menjadi tanggung jawab pemuda lintas sektor.

Pemuda-pemudi terbaik bangsa ini harus mau ‘turun gunung’ menunjukkan kepedulian bergerak nyata sehingga dapat menjadi teladan bagi sesama. Semua sektor berperan dengan kekuatannya masing-masing, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat sipil, swasta, organisasi atau badan regional dan internasional serta akademisi.

Bahkan media pun punya peran sangat kuat dalam hal menglorifikasi dialog publk kepada pemuda sebagai upaya diseminasi pesan mengenai cara berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu menyatakan bahwa saat ini skor pencapaian SDGs Indonesia masih di skor 65,3 atau berada di peringkat 101 dari 166 negara lain di dunia. Pencapaian SDGs Indonesia masih tertinggal dari berbagai negara tetangga di Kawasan Asia Tenggara.

Namun, saya pribadi memilih untuk terus optimistis karena adanya “sense of progress” dari beberapa indikator. Ini ditunjukkan dengan naiknya peringkat SDGs Indonesia dari 102 ke 101 pada tahun 2020.

Misalnya saja dalam hal penguatan institusi peradilan dan perdamaian, kualitas pendidikan, inovasi bidang industri dan infrastruktur, kesehatan dan kesejahteraan, penyediaan akses energi bersih dan terjangkau hingga pengurangan kelaparan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com