Sementara, TNI AL memiliki 67,57 persen dan TNI AU 45,19 persen kekuatan pokok minimal.
Jadi, lanjut Fadli, MEF kemungkinan tidak akan bisa mencapai 100 persen di tahun 2024 berdasarkan kalkulasi kasarnya.
"Untuk itulah dibutuhkan jalan baru dan juga rencana baru. Saya melihat rencana Kementerian Pertahanan dengan menyatukan alokasi anggaran pertahanan 25 tahun untuk memenuhi Alpalhankam merupakan sebuah terobosan dan bisa menjadi jawaban untuk mempercepat modernisasi Alpalhankam TNI," harap Fadli.
Baca juga: Pimpinan Komisi I Soroti Landasan Hukum Pengadaan Alpalhankam
Sebelumnya, rencana pengadaan alutsista senilai Rp 1.700 triliun tertuang dalam dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Atas rancangan itu, pengadaan alutsista bisa dilakukan dengan skema peminjaan dana asing alias utang.
Namun belakangan, Kemenhan membantah nilai pengadaan alutsista itu dan pembahasan rancangan tersebut belum final.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.