JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada tiga langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani lonjakan kasus Covid-di Kudus dan Bangkalan.
Menurut Budi, perwakilan pemerintah pusat yang terdiri dari Menkes, Kepala BNPB, Kapolri, dan Panglima TNI telah meninjau kedua daerah itu.
Kunjungan pemerintah pusat itu dilakukan untuk memastikan penanganan yang dilakukan di lapangan berjalan baik.
Baca juga: Menilik Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Pemerintah Pusat Turun Tangan...
"Nomor satu yang paling penting karena urusannya dengan nyawa, kita mengurai, tekanan beban yang ada di rumah sakit (RS) dengan cara merujuk pasien yang bergejala berat dan sedang ke kota terdekat," kata Budi usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Menkoperekonomian, Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BNPB di Kompleks Istan Kepresidenan, Senin (7/6/2021).
Dia kemudian menjelaskan, untuk Kudus dirujuk ke Semarang, dan untuk Bangkalan ke Surabaya.
"Alhamdulillah kapasitas RS di Semarang dan Surabaya itu cukup untuk menerima rujukan dari Kudus dan Bangkalan," ucapnya.
Selain itu, untuk mengurangi tekanan di RS yang berada di kedua darah, pemerintah juga sudah mengirimkan bantuan dokter dan perawat.
Pasalnya, saat ini banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Menkes: Lebih dari 300 Tenaga Kesehatan di Kudus Terpapar Covid-19
Budi mencontohkan, kondisi di Kudus yang mana ada lebih dari 300 tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Salah satu dari mereka yakni seorang dokter spesialis berusia 70 tahun.
"Tapi karena sudah divaksin, kondisi mereka Alhamdulillah masih baik," ucapnya.
Langkah kedua yang dilajukan pemerintah adalah mengimbau kepala daerah untuk memastikan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu harus diperketat dan dijelaskan dengan baik kepada masyarakat.
Selain itu, pelaksanaan testing, tracing, treatment harus bisa dilakukan secara maksimal.
"Lakukan testing dengan disiplin dan saya minta dilaporkan secara lengkap. Dengan demikian kita bisa lakukan Langkah antisipasi kalo ada yang terkena," tutur Budi.
"Tracing jangan ditolak. Kalau misalnya Anda terkena (positif Covid-19), tidak usah khawatir, tidak usah takut. Kita menanyakan (tracing) supaya kita kurangi laju penularan," kata dia.
Baca juga: Menkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Diperkirakan Terjadi hingga Akhir Juni-Awal Juli 2021
Selain itu, Budi mengingatkan bahwa isolasi mandiri merupakan langkah yang penting dilakukan.
Menurut Budi, apabila seseorang sudah terpapar Covid-19, kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 80 persen.
Akan tetapi, tempat isolasi tetap dibutuhkan supaya tidak menularkan kepada orang lain.
"Jadi tolong secara swadaya. Sudah banyak daerah yang punya tempat isolasi mandiri," tutur Budi.
Langkah ketiga, kata dia, yakni vaksinasi Covid-19 harus terus dijalankan. Kemenkes sejauh ini telah mengirimkan 50.000 dosis vaksin Covid-19.
Budi meminta agar vaksin tersebut segera disuntikkan.
"Di Bangkalan juga akan segera kami drop 50.000 dosis untuk mengurangi penularan," ujar dia.
Sebelumnya Budi mengungkapkan, kenaikan kasus Covid-19 di Kudus disebabkan faktor yang spesifik.
"Kenaikan yang tinggi ini terjadi karena adanya peningkatan kasus. Kita tahu Kudus adalah daerah ziarah, sedangkan di (Bangkalan) Madura banyak pekerja migran yang pulang dari negara tetangga," ujarnya.
Budi lantas menjelaskan kondisi terbaru di Kudus. Sebelum lonjakan kasus, keterisian rumah sakit sekitar 40-an.
Kemudian dalam satu setengah minggu terakhir, keterisian rumah sakit naik cukup tinggi sampe 350-an.
"Di Bangkalan yang tadinya tempat tidur isolasi terisi 10-an sekarang naik ke 70-80-an," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.