JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, meningkatnya kasus Covid-19 pasca-arus balik Lebaran 2021 disebabkan karena sejumlah alasan, salah satunya banyaknya kerumunan.
Tak hanya itu, menurut Sigit, lonjakan kasus akibat penularan virus corona terjadi karena menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Rata-rata terjadi karena klaster kerumunan, apakah klaster itu muncul karena kegiatan silaturahmi, kemudian kegiatan-kegiatan kunjungan ke tempat wisata, ataupun kunjungan-kunjungan ke famili, sehingga dari situ kita melihat terjadi peningkatan," kata Sigit usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/6/2021).
"Hal tersebut semakin meningkat karena mulai muncul kecenderungan masyarakat mulai berkurang kedisiplinannya terkait dengan masalah penggunaan masker," tuturnya.
Baca juga: Kapolri Siapkan Manajemen Kontingensi Tekan Kasus Covid-19 di Kudus
Ledakan kasus Covid-19 di antaranya terjadi di Kabupaten Kudus di Jawa Tengah, dan Bangkalan di Jawa Timur.
Sigit mengungkapkan, saat ini terdapat 60 desa di Kudus yang masuk zona merah atau berisiko tinggi menularkan Covid-19.
Untuk mengatasi hal itu, kata Sigit, Polri bersama TNI telah menerjunkan sejumlah personel untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di 60 desa. Dilakukan pemeriksaan ketat terhadap warga yang keluar-masuk wilayah tersebut.
Kemudian, dilakukan penguatan tracing dan testing dengan menambah personel TNI-Polri.
Baca juga: Kapolri Minta Penanganan Covid-19 di Kudus Lebih Intensif
Sehingga, apabila ditemukan warga yang reaktif, diberlakukan treatment berupa isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.
"Ini yang saat ini kita lakukan. sehingga saat ini diturunkan kurang lebih 4 kompi gabungan TNI-Polri untuk menjaga klaster Kudus," ujar Sigit.
Tak hanya itu, tim gabungan TNI-Polri juga mendorong pemerintah daerah untuk menambah tempat isolasi mandiri yang berada di Asrama Haji Donohudan dan di Semarang. Apalagi, saat ini terdapat 1.200 orang yang menjalani isolasi mandiri di wilayah tersebut.
Terkait dengan banyaknya tenaga kesehatan (nakes) di Kudus yang terinfeksi Covid-19, lanjut Sigit, saat ini rumah sakit-rumah sakit di Kudus sudah mendapat bantuan tenaga kesehatan dari dinas kesehatan pusat, provinsi, hingga nakes TNI-Polri. Sigit memastikan bahwa hal ini tak lagi jadi masalah.
"Harapan kita dalam beberapa hari ke depan klaster Kudus terkait dengan laju penularan Covid-nya bisa kita antisipasi," tuturnya.
Baca juga: Menilik Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Pemerintah Pusat Turun Tangan...