Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Konflik di Internal PDI-P, Pengamat: Untuk Naikkan Popularitas Puan

Kompas.com - 07/06/2021, 11:21 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik di tubuh PDI-P yang terkait dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani dinilai merupakan salah satu strategi mendongkrak popularitas.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago melihat konflik ini dapat digunakan untuk menaikkan popularitan Puan.

Namun, mengenai elektabilitas Puan, lanjut Pangi, belum tentu mengalami kenaikan karena adanya konflik tersebut.

"Kalau untuk menaikkan popularitas mungkin iya, sebab ketika masuk ke radar isu dan wacana publik yang kemudian selalu dibicarakan, diperbincangkan, masuk ke sentral isu, maka sepanjang itu ada potensi menunggang popularitas untuk Puan. Cuma elektabilitas belum tentu juga," tutur Pangi pada Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Menakar Peluang PDI-P Calonkan Puan pada Pilpres 2024...

Pangi juga menyebut bahwa nantinya yang akan dipilih PDI-P untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 adalah tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi.

"Tetap dalam politik dewa penentunya adalah elektoral. Megawati nantinya akan ditaklukan oleh realitas racikan elektoral, elektabilitas yang leading maka itu yang bakal diusung PDI-P," ujar dia.

Pangi memberi contoh pada kontestasi Pilpres 2014. Saat itu, sebagai Ketua Umum PDI-P, Mega memiliki tiket untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Namun, karena elektabilitas Joko Widodo tinggi, ia memberikan tiket itu untuk mantan Wali Kota Solo itu.

Disisi lain, Pangi juga melihat bahwa konflik internal PDI-P dilakukan untuk membangun konsolidasi partai jelang tahun politik.

"Sebenarnya ribut sekarang agar PDI-P bisa segera memperbaiki yang masih kurang solid, setelah ini PDI-P makin solid," ucap dia.

Konflik di tubuh PDI-P mencuat pasca Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diketahui tak diundang dalam perayaan hari ulang tahun PDI-P yang dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, 22 April 2021.

Baca juga: Survei Parameter Politik: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Disusul Ganjar dan Anies

Saat itu Puan dan semua kader PDI-P Jawa Tengah menghadiri acara tersebut.

Konflik ditengarai anggapan bahwa Ganjar terlalu ambisius untuk mencalonkan diri sebagai capres.

Padahal, Megawati sebagai Ketum PDI-P belum membahas siapa sosok yang akan diusung partai berlambang banteng itu.

Pada konflik ini Ganjar dan Puan kemudian dibandingkan untuk menjadi dua sosok yang potensial diusung PDI-P pada Pilpres 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com