KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan sejumlah penelitian hingga menghasilkan ikan mas super dengan nama “Mustika”.
“Mustika” adalah Ikan Mas Rajadanu yang sangat tahan terhadap infeksi penyakit Koi Herpes Virus (KHV).
Peningkatan ketahanan KHV ikan mas ini dilakukan melalui program seleksi berdasarkan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1*05.
Ikan Mas Mustika merupakan strain baru ikan mas unggul dengan pertumbuhan cepat hasil inovasi riset pemuliaan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) BRSDM.
Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, penelitian yang dilakukan pihaknya dalam rangka mendukung tiga program prioritas KKP.
Baca juga: Dorong Produktivitas Budidaya Perikanan di Pasaman, KKP Galakkan Program Pakan Mandiri
Tiga program prioritas tersebut, yaitu: peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor, dan pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal.
Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) KKP Yayan Hikmayani menambahkan, pihaknya terus melakukan penelitian untuk mendukung tiga terobosan KKP, baik riset perikanan tangkap maupun budidaya.
Dia mengatakan, inovasi yang ada terus dikembangkan untuk menghasilkan komoditas terbaik. Dalam hal ini, ikan mas Mustika merupakan salah satu hasil riset perikanan budidaya yang mendukung program prioritas KKP nomor dua dan tiga.
“Ikan mas Mustika dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24/KEPMEN-KP/2016,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Kembangkan Perikanan Budidaya, KKP Latih Masyarakat Banten dan Jatim
Selanjutnya, pemanfaatan dan pengembangan varietas unggul tersebut terus dilakukan hingga kini untuk meningkatkan kualitas dan antisipasi kegagalan panen yang disebabkan wabah penyakit KHV.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.