Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap MES Bersinergi dengan Pelaku Usaha Besar dan Kecil

Kompas.com - 04/06/2021, 18:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dapat bersinergi dengan para pelaku usaha, baik besar maupun kecil.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat menghadiri halalbihalal virtual MES sekaligus penandatanganan perjanjian kerja sama antara MES dengan para pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah, Jumat (4/6/2021).

"MES harus mampu membangun sinergi antara pelaku usaha besar dan pelaku usaha mikro dan kecil," kata Ma'ruf.

Baca juga: Mengenal MES, Lokomotif Ekonomi Syariah yang Kini Dipimpin Erick Thohir

Menurut dia, kemitraan antarpengusaha harus terus didorong agar tujuan pemerataan kesejahteraan masyarakat sesuai prinsip-prinsip syariah terwujud.

Penandatangananan perjanjian kerja sama yang dilakukan antara MES, Pertamina, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui program Pertashop, kata Ma'ruf, merupakan salah satu upaya kemitraan yang dibangun.

Ma'ruf mengatakan, melalui kerja sama itu, MES bisa bersinergi dan berkolaborasi menggerakkan pesantren sebagai salah satu pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat secara konkret.

"Harapan saya kerja sama antara MES dan BUMN dapat semakin diperluas cakupannya," kata dia.

Baca juga: Wapres Harap Road Map Perbankan Syariah 2020- 2025 OJK Berikan Arahan

Apalagi, dari 28.914 pesantren dengan 18.000 santri di seluruh Indonesia, setidaknya terdapat 12.000 pesantren yang berpotensi untuk pengembangan ekonomi.

Namun, pesantren-pesantren itu dikatakannya masih memerlukan pendampingan, termasuk pembekalan bagi para santri agar terbentuk lebih banyak "santripreneur".

Potensi pemberdayaan ekonomi pesantren, kata dia, tidak hanya bermanfaat bagi para santri, tetapi juga bagi masyarakat di sekitar pondok pesantren.

"Untuk itu upaya inklusi dan edukasi keuangan syariah berbasis pesantren perlu diakselerasi dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh pihak," ujar Ma'ruf.

Selain dengan pesantren, MES juga dinilainya perlu sinergi dan berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Baca juga: Wapres: Indonesia Harus Lebih Gigih Kuasai Pasar Halal Dunia

Hal tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk pengembangan dan sosialiasai sertifikasi halal produk UMKM.

"Kita perlu langkah-langkah konkret yang saling bersinergi untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen halal dunia," kata dia.

Menurut dia, para pengusaha syariah dari sektor hulu hingga hilir, perlu didampingi dan dipersiapkan secara matang agar literasinya meningkat dan pangsa pasarnya berkembang.

"Sementara pemerintah terus memperluas akses pasar produk halal di luar negeri, baik melalui skema perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif dengan beberapa negara, kerja sama perdagangan dalam kawasan, maupun kerja sama perdagangan dengan negara-negara anggota OKI," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Umum MES Erick Thohir mengatakan, kerja sama Pertamina melalui program Pertashop bertujuan untuk membangun kerja sama dengan pesantren, BUMDes, dan pengusaha lokal.

"Kami akan coba memberi target tiga tahun ke depan harus punya kerja sama 5.000 Pertashop dengan pesantren," kata dia.

Kemudian dalam satu tahun ke depan, akan diupayakan 1.000 pesantren memiliki Pertashop tersebut.

Meski tidak mudah, kata dia, tetapi dengan komitmen bersama, diharapkan hal tersebut bisa terlaksana dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com