Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikon PON XX Sebaiknya Perempuan Papua, Ketua Komisi X: Belum Terlambat Sampaikan ke Panitia

Kompas.com - 04/06/2021, 13:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, dirinya mendukung 100 persen usulan komika Arie Kriting bahwa yang menjadi Ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua haruslah perempuan Papua.

Hal tersebut ia sampaikan ketika ditanya pendapat mengenai kabar selebriti Nagita Slavina akan menjadi Ikon PON XX Papua.

"Saya seratus persen mendukung ide Arie. Saya setuju seratus persen," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengaku setuju dengan usulan Arie yang menyebut, sebaiknya Nagita Slavina dapat menjadi Sahabat Ikon PON XX Papua.

Baca juga: Ikon PON Sebaiknya dari Kalangan Olahragawan, Dede Yusuf: Banyak Kok Atlet Jadi Seleb

Menurutnya, usulan Arie sangat tepat dan belum terlambat untuk disampaikan kepada panitia PON XX Papua.

"Ini belum terlambat. Nagita seharusnya menjadi Sahabat Duta PON. Itu benar, itu idenya bagus. Nagita saya kira juga tidak masalah jika yang menjadi Duta PON harusnya perempuan Papua," jelas Huda.

Kendati demikian, Huda juga menyampaikan saran bahwa akan lebih baik apabila yang menjadi ikon adalah perempuan Papua yang menggeluti dunia olahraga.

Hal itu karena ia mengingatkan, acara PON adalah acara olahraga. Maka akan lebih baik apabila ikon acara itu merepresentasikan olahraga.

"Dan itu yang berprestasi dan merepresentasikan PON Papua. Bagusnya sih ya harusnya langsung saja perempuan Papua yang selama ini memang misalnya sudah lama menggeluti dunia keolahragaan. Karena ini adalah event olahraga, akan lebih bagus apabila merepresentasikan hal tersebut," tutur dia.

Baca juga: Arie Kriting Kembali Kritik Penggunaan Ikon di PON Papua

Huda melanjutkan, belum terlambat apabila panitia dapat mengkonsolidasikan berbagai usulan yang ada tentang siapa yang akan dipilih menjadi Ikon PON XX Papua.

Ia pun mengingatkan bahwa semangat menyelenggarakan PON di Papua adalah untuk membawa khasanah dan kearifan lokal di Bumi Cendrawasih.

"Saya kira, khasanah kearifan lokal juga harus direpresentasikan sejak awal sampai akhir. Awal ini kan harusnya ya misal, siapa yang menjadi ikon," kata Huda.

Huda juga berpendapat, usulan Arie Kriting bukan dalam konteks politik resistensi, melainkan untuk menghangatkan suasana.

Selain itu, Huda menilai posisi Arie sudah tepat dan berada di momentum yang tepat untuk mengutarakan hal tersebut.

"Saya kira ini belum terlambat usulan Arie untuk disampaikan ke Panitia PON Papua. Wacana ini dan respons Arie saya kira semakin menghangatkan suasana, bukan dalam konteks politik resistensi," pungkasnya.

Baca juga: Ketua KONI: Keberhasilan PON XX 2021 adalah Harga Diri Papua dan Indonesia

Sebelumnya, komika Arie Kriting menanggapi beredarnya kabar bahwa selebriti Nagita Slavina akan menjadi Ikon PON XX Papua.

Ia mengaku lebih cocok jika Ikon PON XX Papua direpresentasikan oleh perempuan Papua. Hal itu diungkapkannya dalam akun Instagram miliknya @arie_kriting.

"Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua," tulis Arie seperti dikutip, Rabu (2/6/2021).

Arie juga mengatakan, penunjukan Nagita Slavina sebagai Ikon PON Papua memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation.

Kendati demikian, Arie menyadari bahwa kapasitas Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com