Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah, Epidemiolog Sarankan 5 Langkah Ini

Kompas.com - 04/06/2021, 11:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, harus ada sejumlah langkah untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok warga lanjut usia (lansia).

Pertama, kata Dicky, perlu evaluasi secara intensif kendala vaksinasi kepada lansia.

"Ditanyakan kepada petugas yang melakukan vaksinasi baik di RS, puskesmas, sentra vaksikasi maupun di fasilitas kesehatan kendalanya apa. Tentu mereka lebih tahu dan itu akan jadi modal untuk perbaikan. Jadi memang harus ada evaluasi sebelum perbaikan," ujar Dicky ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Rendahnya Vaksinasi Lansia di Tengah Kasus Harian Covid-19 yang Meningkat

Kedua, pemerintah perlu mengenali konteks kendala vaksinasi lansia di setiap daerah di Indonesia.

Dicky menyebutkan ada kendala yang menjadi kekhasan untuk setiap daerah. Kendala-kendala yang berbeda itu pun memerlukan strategi penanganan yang berbeda.

"Nah itu bisa dilakukan dengan survei atau kuesioner sederhana. Ini harus ditemukan apa yang membuat mereka ragu itu apa," ujar Dicky.

"Misalnya, ada yang masih ragu perihal halalnya. Itu harus dijelaskan sebab tak bisa disamaratakan pemahaman masyarakat," kata dia.

Ketiga, Dicky menyarankan pemerintah memperhatikan faktor teknis di lapangan berupa kenyamanan.

Baca juga: Wamenkes: Tingkat Kematian Lansia di Rumah Sakit 3 Kali Lipat Lebih Tinggi

Dia mengingatkan, lansia cenderung menginginkan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan. Selain itu kenyamanan kondisi karena bisa bersama-sama dengan rekan sebaya mereka.

"Orang tua itu ada kecenderungan ingin dengan sesamanya, sebayanya. Kalau dulu ada klub jantung sehat, klub lansia, ini harus dimanfaatkan. Termasuk ini bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi. Gunakan jejaring mereka ini untuk melakukan sosialisasi vaksinasi," ucap Dicky.

Terkait dengan kenyamanan ini, Dicky mengingatkan perlu juga dilakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mengetahui kendala vaksinasi Covid-19 bagi lansia.

Sebab bisa jadi selain faktor tidak yakin dengan vaksin yang ada, lansia terkendala akses karena tidak ada anggota keluarga yang mengantarkan mereka ke lokasi vaksinasi.

Baca juga: Wamenkes: Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia Baru 16 Persen

"Tentu ini tak bisa hanya melibatkan tenaga kesehatan saja. Kita bisa manfaatkan kader-kader untuk lansia yang sudah ada di masyarakat. Misalnya lewat Posbindu," tutur Dicky.

"Bisa pula bekerjasama dengan dokter setempat, apalagi jika dokternya sudah senior dan sudah pula divaksinasi. Sehingga pesan kepada lansia lebih bisa diterima," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com