JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Bank Syariah Indonesia (BSI) harus melakukan banyak terobosan baru agar lebih kompetitif dengan bank lain.
Hal tersebut dikarenakan BSI telah mendapat respons positif dari masyarakat, tetapi masih banyak yang menganggap keuangan syariah lebih mahal dibandingkan konvesional.
Padahal, kata dia, respons positif itu sudah memberi peluang untuk BSI agar lebih bersaing.
"Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif," ujar Ma’ruf Amin saat menerima Komisaris dan Direksi BSI, dikutip dari siaran pers, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Wapres Sebut Kontraksi Ekonomi Syariah Indonesia 2020 Lebih Baik Dibanding Ekonomi Nasional
BSI dinilai harus lebih kompetitif agar bisa mengubah pola pikir masyarakat terhadap bank tersebut.
Tujuannya adalah agar lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan bank syariah.
Terlebih, pemerintah pun berupaya meminta ketentuan umum perpajakan (KUP) untuk menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi 5 persen.
"BSI juga sudah melakukan berbagai inisiatif tapi masih kurang sehingga harus cari terobosan lain," kata dia.
Baca juga: Wapres Minta BSI Segera Susun Rencana Kerja untuk Jadi Pemain Global
Adapun, Direktur Utama BSI Hery Gunardi melaporkan bahwa pada kuartal pertama tahun ini, BSI mengalami beberapa capaian yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Antara lain, pertumbuhan aset di atas 14 persen, pembiayaan meningkat di atas 12 persen, dan laba 12,8 persen.
"Ini memang tantangan kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik," kata Hery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.