Lahan tersebut akan digunakan untuk membangun Instalasi Riset Perikanan Regional Sumatera.
Sementara itu, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) menyatakan siap berkolaborasi untuk memperbanyak calon induk Gurami BIMA agar kebutuhan induk unggul di masyarakat dapat terpenuhi.
Baca juga: Berikan Kebijakan Afirmatif, KKP Berkomitmen Kembangkan Tingkat Pendidikan Anak
Adapun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada kesempatan yang sama juga menyerahkan pinjaman modal Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) dengan nilai total sekitar Rp 1,625 miliar.
Pinjaman modal tersebut diberikan kepada sektor usaha pembudidaya ikan Anggola Marpauh, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mandiri, pegiat sektor usaha pembudidaya ikan, dan pegiat sektor usaha budi daya dan pemasar.
Pembangunan kampung budi daya ikan air tawar, seperti Kampung Ikan Gurami BIMA di Limapuluh Kota, merupakan salah satu program terobosan Menteri KP.
Program tersebut terus dijalankan di seluruh pelosok Nusantara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Sebagai informasi, Kabupaten Limapuluh Kota memang dinilai potensial dalam pengembangan perikanan air tawar.
Pasalnya, Kabupaten Limapuluh Kota memiliki letak letak geografis yang strategis dan dilengkapi dengan kekayaan sumber daya genetik ikan yang tersebar di 15 aliran sungai besar.
Dilaporkan, setidaknya terdapat 589 jenis ikan air tawar yang bisa ditemukan di perairan Sumbar.
Baca juga: Menteri Trenggono Jamin Nelayan Sejahtera dengan Program PNBP Pascaproduksi
Hal tersebut mendorong Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), yang merupakan unit pelaksana tugas (UPT) Pusat Riset Perikanan BRSDM, untuk memulai membudidayakan gurami hibrida unggul, yakni Gurami BIMA.
Gurami BIMA merupakan hasil persilangan strain gurami jantan Jambi dengan betina Majalengka.
Persilangan tersebut juga merupakan hasil dari program riset peningkatan mutu genetik, yaitu “Pembentukan Varietas Unggul Ikan Gurami Tumbuh Cepat” yang telah dimulai sejak 2015.
Kampung Ikan Gurami BIMA menjadi semakin menarik, karena mengangkat kearifan lokal dan mengusung budidaya ramah lingkungan atau green product.
Artinya, produk perikanan yang dihasilkan tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan, tidak boros sumber daya, dan tidak menghasilkan sampah berlebihan.
Baca juga: Trenggono Dorong Probolinggo Jadi Sentra Ekonomi Perikanan di Jatim
Dengan mengusung green product, Gurami BIMA juga dilirik di pasar internasional dengan banyak permintaan dari negara-negara yang mengusung produk eco-friendly, termasuk Eropa dan Tiongkok.