Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 13 Kabupaten dan Kota dengan Daftar Tunggu Haji Terlama

Kompas.com - 03/06/2021, 17:03 WIB
Wahyuni Sahara,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah secara resmi membatalkan pemberangkatan jemaah haji 2021. Pembatalan tersebut disebabkan oleh kebijakan Arab Saudi yang tidak mengizinkan semua warga negara asing masuk ke wilayah mereka guna mencegah penularan Covid-19.

Pembatalan itu disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melalui konferensi pers daring pada Kamis (3/6/2021).

"Menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi bagi warga negara Indonesia yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya," kata Yaqut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Batalkan Pemberangkatan Jemaah Haji 2021

Pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini memperpanjang periode antrian seluruh masyarakat yang sudah mendaftar haji.

Berdasarkan data resmi dari Kementerian Agama, antrian tercepat keberangkatan calon jemaah di tingkat kabupaten dan kota adalah tahun 2029. Sedangkan, yang terlama 2065.

Memang terbilang cukup lama untuk menanti menunaikan ibadah haji bagi Anda yang sudah mendaftar di kabupaten dan kota.

Akan tetapi jangan khawatirkan soal dana. Kemenag telah memastikan bahwa dana yang sudah disetorkan dipastikan akan tetap aman.

Baca juga: Menag: Jemaah Haji Batal Berangkat di 2021 Bisa Ambil Biaya yang Sudah Disetor

Berikut adalah 13 kabupaten dan kota di Indonesia yang dengan daftar tunggu haji terlama berdasarkan data Kemenag.

Dengan catatan, Kemenag merilis daftar tunggu haji untuk 24 provinsi, sedangkan 10 provinsi lain dibuat paparannya berdasarkan data kabupaten/kota.

Lalu di mana saja? Berikut daftarnya:

  1. Kabupaten Bantaeng  (2065) dengan kuota 182 dan jumlah pendaftar 8.131
  2. Kabupaten Sidrap (2064) dengan kuota 250 dan jumlah pendaftar 10.752
  3. Kabupaten Pinrang (2062) dengan kuota 355 dan jumlah pendaftar 14.720
  4. Kabupaten Wajo (2060) dengan kuota 401 dan jumlah pendaftar 15.886
  5. Kota Pare-pare (2059) dengan kuota 120 dan jumlah pendaftar 4.680
  6. Kota Makassar (2058) dengan kuota dan jumlah pendaftar 42.579
  7. Kabupaten Jeneponto (2058) dengan kuota 1127 dan jumlah pendaftar 42.579
  8. Kota Bontang (2056) dengan kuota 143 dan jumlah pendaftar 5.084
  9. Kabupaten Maros (2056) dengan kuota 309 dan jumlah pendaftar 11.098
  10. Kabupaten Bone (2056) dengan kuota 742 dan jumlah pendaftar 26.529
  11. Kabupaten Gowa (2056) dengan kuota 597 dan jumlah pendaftar 20.981
  12. Kabupaten Sopeng (2056) dengan kuota 248 dan jumlah pendaftar 8.881
  13. Kabupaten Mamuju Tengah (2055) dengan kuota 159 dan jumlah pendaftar 5.565
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com