Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Merujuk Rencana Strategis MEF, Puan Nyatakan Alutsista TNI Harus Diperbarui

Kompas.com - 03/06/2021, 11:10 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengatakan, kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus diperbarui dan dimodernisasi.

Pembaharuan itu, kata dia, dengan merujuk pada rencana strategis minimum essential force (MEF) yang akan berakhir pada 2024.

“Akan kami bicarakan melalui Komisi I, apa saja yang dibutuhkan oleh TNI? Tidak bisa jika pengadaan alutsista tak sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayah negara,” ujar Puan dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (3/6/2021).

Oleh karenanya, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Perjuangan ini menegaskan, pemenuhan kebutuhan alutsista harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik negara.

Baca juga: Polemik Pengadaan Alutsista Rp 1,75 Kuadriliun dan Pentingnya Argumentasi Kemenhan

“Harus sesuai karakteristik, potensi ancaman, dan geopolitik,” imbuh Puan saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Untuk itu, ia meminta agar pembelian alutsista bukan dari barang bekas. Terlebih, pascaperistiwa Kapal Selam Republik Indonesia (KRI) Nanggala.

Puan mengaku, parlemen mendukung dan mendorong terpenuhinya kebutuhan alutsista TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: Ketua DPR: RI Bisa Jadi Bangsa Besar jika Berpegang pada Pancasila

Ia menyampaikan, hal itu sekaligus untuk menanggapi rancangan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI Tahun 2020-2024.

Sebelumnya, rancangan itu telah menuai perhatian luas karena nilai kebutuhannya mencapai Rp 1.788 triliun.

“Rancangan Alpalhankam itu akan dibicarakan DPR RI melalui Komisi I,” ucap Puan.

Dibutuhkan cara pandang geopolitik

Dalam kesempatan tersebut, Puan menyampaikan, bahwa membangun pertahanan negara dibutuhkan cara pandang geopolitik yang menempatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dengan begitu, sebut dia, kebijakan strategis pertahanan negara juga diarahkan pada pembangunan pertahanan maritim Indonesia.

“Maka pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut (AL) sebagai komponen utama pertahanan negara di laut adalah suatu kebutuhan dalam pembangunan pertahanan negara. Hal ini sekaligus sebagai salah satu komponen kekuatan maritim,” ujar Puan.

Ia menegaskan, DPR RI turut mendukung upaya membangun kekuatan TNI untuk melaksanakan pertahanan negara.

Baca juga: Prabowo: Hilangnya KRI Nanggala-402 Bukti Pertahanan Negara Sangat Rumit

Menurut Puan, salah satu upaya negara untuk memenuhi ketersediaan peralatan pertahanan adalah dengan memperkuat industri pertahanan sesuai Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan.

“Kekuatan pertahanan negara juga sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM), prajurit TNI, yang tidak hanya andal namun juga memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Puan berharap, Seskoal dapat melaksanakan peran strategis dalam mempersiapkan think tank dan center of excellence on naval and maritime science.

Pasalnya, Seskoal merupakan lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI AL.

Baca juga: [POPULER NASIONAL] BREAKING NEWS: Penangkapan Munarman | Komandan Seskoal Pernah Alami Blackout di KRI Nanggala

Adapun beberapa isu nasional yang menurut Puan perlu menjadi fokus dan atensi Seskoal sebagai lembaga think tank dalam bidang pertahanan matra laut, di antaranya agenda Indonesia sebagai poros maritim dunia, menuntaskan pengamanan wilayah batas maritim dengan 10 negara tetangga, maritime security; serta MEF pertahanan negara aspek matra laut yang akan berakhir pada 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com