Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Puan: Institusi Pendidikan Tinggi Tak Boleh Hanya Jadi Pabrik Gelar Akademis

Kompas.com - 03/06/2021, 10:12 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, pendidikan tinggi tidak boleh menjadi menara gading atau tempat seseorang belajar sambil memisahkan dirinya dari masyarakat.

Menurut dia, berbagai instansi pendidikan tinggi harus bisa membuka diri, agar siap menghadapi cepatnya perkembangan zaman.

“Kita tidak ingin institusi pendidikan tinggi hanya menjadi pabrik gelar-gelar akademis,” ujarnya seperti tertulis dalam keterangan persnya, Kamis (3/6/2021).

Ia menuturkan, salah satu tujuan dari pendidikan tinggi adalah terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca juga: Puan Maharani Vs Ganjar Pranowo, Siapa yang Lebih Kaya?

Hal itu, sambung dia, sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pendidikan Tinggi.

“Bahkan Tridarma Perguruan Tinggi secara jelas menyebutkan bahwa salah satu tujuannya adalah pengabdian kepada masyarakat,” ucapnya.

Puan melanjutkan, jika sudah demikian, institusi pendidikan tinggi tidak boleh hidup hanya dalam batasan dinding-dinding kampus atau di dalam menara gading.

Institusi pendidikan tinggi harus hidup di tengah masyarakat, mengakar kepada ilmu pengetahuan, dan berbuah untuk kebaikan bangsa dan negara,” ujar alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Baca juga: Profil Kekayaan Puan Maharani, Cucu Soekarno yang Jadi Juragan Tanah

Pernyataan itu disampaikan Puan dalam webinar Majelis Wali Amanat UI yang mengangkat topik “Meninggalkan Menara Gading” dengan tema diskusi “Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan”, Rabu (2/6/2021).

Dalam webinar tersebut, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut tidak lupa mengingatkan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai pilar yang siap menghadirkan perubahan zaman.

“Kita tentu ingin institusi pendidikan tinggi menjadi pendobrak yang menghasilkan perubahan zaman, bukannya digulung ombak perkembangan zaman,” imbuhnya.

Maka dari itu, sebut dia, institusi perguruan tinggi harus sigap dalam merespons perubahan zaman, revolusi industri, artificial intelligence (AI), dan harus mampu mencetak generasi intelektual yang nasionalis serta berjiwa pengabdian dalam memberikan solusi untuk setiap tantangan.

Baca juga: Membandingkan Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dari Berbagai Lembaga Survei

“Terlebih ketika merespons perkembangan teknologi yang semakin cepat karena adanya pandemi Covid-19,” tambahnya.

Tidak ketinggalan, perempuan pertama yang menjadi ketua DPR itu mengingatkan setiap institusi pendidikan untuk terus bergotong-royong untuk menghadirkan solusi-solusi terbaik.

“Institusi pendidikan tinggi diharapkan nantinya bisa menjadi tempat lahirnya berbagai solusi terbaik atas persoalan-persoalan nyata yang dihadapi masyarakat,” harap Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com