JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekomomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap gelaran World Superbike 2021 mampu mendorong pemulihan ekonomi dan pariwisata di Indonesia.
Ajang balap motor internasional itu rencananya digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada November tahun ini.
"Kita harapkan ini bisa menggeliatkan kembali baik perekonomian maupun pariwisata dalam bingkai pengendalian Covid-19," kata Sandi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: PBB Sebut Pembangunan Wisata Mandalika Melanggar HAM, Istana: Kami Sedang Pelajari
Sandiaga mengatakan, World Superbike merupakan ajang pendahuluan sebelum MotoGP. MotoGP sendiri akan diselenggarakan pada Maret 2022 di lokasi yang sama.
Rencananya, ada 24 atlet mancanegara yang bakal bertanding dalam World Superbike.
Ajang tersebut bakal digelar dengan sistem gelembung atau bubble, yakni membatasi kontak fisik antara pihak-pihak yang terlibat. Hal ini demi mencegah penularan virus corona.
"Arahan Presiden bahwa walaupun antusiasme yang tinggi dari masyarakat, namun penyelenggaraan harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan disiplin, baik bagi para atlet maupun official crew, dan juga para penonton," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, atlet yang bertanding akan diminta mengikuti protokol kesehatan ketat.
Para atlet diwajibkan sudah menerima vaksin Covid-19 sebelum berangkat berkompetisi.
Sebelum bertolak ke venue, diharuskan bagi para atlet untuk melakukan tes PCR dan negatif Covid-19.
Atlet juga akan diminta hadir ke lokasi kompetisi 5 hari sebelum waktu latihan untuk lebih dulu menempuh karantina. Selain itu, akan dilakukan tes Covid-19 secara rutin bagi para atlet.
Pemerintah juga berencana membatasi jumlah penonton World Superbike 2021.
Diperkirakan ada 20.000 orang yang berpotensi menjadi penonton per hari. Nantinya, penonton akan dibatasi 10-30 persen dari total kapasitas.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Masih Berlangsung, Pemerintah Akan Batasi Jumlah Penonton World Superbike 2021