WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah kabar besar terjadi di AS, di mana Donald Trump berharap dia bisa dilantik lagi sebagai presiden pada Agustus.
Kabar itu disampaikan oleh Maggie Haberman, analis di CNN sekaligus koresponden bagi New York Times.
"Trump memberi tahu orang-orang terdekatnya, dia berharap bisa dilantik lagi pada Agustus," kata Haberman di Twitter.
Baca juga: Trump Semprot Biden soal Pelonggaran Perbatasan Meksiko: Negara Kita Hancur
Akun Twitter dengan nama @allahpundit kemudian menanyakan apa yang dimaksud adalah kembali menjadi Presiden AS.
"Ya, itu," jawab Haberman sebagaimana diberitakan Russian Today pada Selasa (1/6/2021). Twit itu pun jelas menjadi viral.
Trump has been telling a number of people he’s in contact with that he expects he will get reinstated by August (no that isn’t how it works but simply sharing the information). https://t.co/kaXSXKnpF0
— Maggie Haberman (@maggieNYT) June 1, 2021
Haberman menuturkan, dia hanya membagikannya tanpa tahu bagaimana presiden ke-45 AS tersebut bisa kembali ke kekuasaan.
Netizen pun terbelah, di mana ada yang menyebut mantan presiden berusia 74 tahun itu sudah kehilangan kewarasan.
Ada juga yang menuding Haberman membantu Trump menyebarkan propaganda dan kebohongan yang bisa memecah publik AS.
"Salah satu harus memberi tahu Maggie Haberman bahwa Trump bukan lagi presiden, jadi dia bisa berhenti menjadi sekretaris pers pribadi," kata warganet.
Baca juga: Trump Dibela Departemen Kehakiman AS terkait Gugatan Demonstan
Sementara pengguna Twitter lain menyindir Haberman seharusnya pindah saja ke Mar-a-Lago, dan menikahi Trump.
Sementara netizen yang lain menuding Haberman menjadi alat propaganda si mantan presiden, karena terus menggaungkan pesannya.
Pekan lalu, mantan penasihat keamanan era Trump Michael Flynn berujar, dia mendukung kudeta ala Myanmar supaya Donald Trump kembali jadi Presiden AS.
Flynn sempat menegaskan lagi dukungannya saat hadir dalam acara pro-Trump, sebelum mengklarifikasi dia tidak pernah menyebut kudeta.
Baca juga: Trump Akan Maju Pilpres AS 2024 jika Kesehatan Tetap Prima
Banyak pendukung si mantan presiden bersikukuh menyebut hasil Pilpres AS 2020 diwarnai kecurangan.
Seruan tersebut mencapai puncaknya, saat ribuan massa mendatangi Gedung Capitol, tempat Kongres AS hendak mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Lima orang tewas dalam insiden tersebut, di mana kubu Partai Demokrat sempat mengaktifkan pemakzulan untuk kali kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.