Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Varian Baru Virus Corona Menyebar di Indonesia, Satgas Minta Pencegahan Ditingkatkan

Kompas.com - 02/06/2021, 10:32 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama mencegah bertambahnya varian baru virus corona di Indonesia.

Ia mengingatkan, 4 dari 8 varian virus corona saat ini sudah tersebar di hampir seluruh provinsi di Tanah Air.

"Fakta ini patut menjadi pengetahuan bagi banyak pihak dan diharapkan dapat jadi dasar untuk bersikap lebih siaga dan antisipatif terhadap penularan Covid, khususnya kasus importasi, dengan sumber daya yang ada," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Satgas Ingatkan soal 4 Varian Baru Virus Corona yang Jadi Perhatian WHO

Pencegahan kemunculan varian baru virus corona setidaknya bisa ditempuh melalui 4 upaya. Pertama, mengefektifkan tes Covid-19 dan karantina pelaku perjalanan internasional.

Kedua, menggiatkan whole genome sequencing secara komplit untuk mengetahui distribusi virus.

Hasilnya dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan pengendalian pandemi yang spesifik sesuai risiko per daerah.

Ketiga, menegakkan protokol kesehatan di semua sektor dan lini kegiatan. Langkah ini ditempuh demi menurunkan peluang kemunculan varian baru atau gabungan dari kasus-kasus yang ada di Indonesia.

"Karena pada prinsipnya mutasi akan menjadi lebih masif saat penularan di masyarakat juga tinggi," ujar Wiku.

Baca juga: Satgas: Varian Baru Corona Pengaruhi Efektivitas Vaksin, tetapi Tak Sampai Turun hingga di Bawah 50 Persen

Terakhir, melanjutkan program vaksinasi Covid-19. Wiku mengatakan, pada prinsipnya vaksin yang digunakan sampai saat ini masih tergolong efektif baik untuk mencegah penyakit atau menghindari gejala parah pada pasien virus corona.

"Mohon kepada seluruh pemimpin daerah, petugas di lapangan, dan seluruh masyarakat untuk kembali mengevaluasi penerapan kebijakan di lingkungan kita. Pada prinsipnya solusi-solusi tersebut tidak akan efektif jika tidak ada kekompakan dalam menjalankannya," kata Wiku.

Adapun empat varian virus corona yang dikonfirmasi Kementerian Kesehatan sudah masuk ke Indonesia yakni varian asal Inggris B.1.1.7, varian asal India B.1.617, varian asal Afrika Selatan B.1.351, dan varian B.1.525.

Sementara, menurut catatan Weekly Epidemilogical Update oleh World Health Organization (WHO) diketahui terdapat 4 jenis varian yang menjadi perhatian (variant of concern).

Keempatnya adalah varian B.1.1.7 dari Inggris, varian B.1.351 dari Afrika Selatan, varian B.1.1.281 atau P1 dari Brazil dan Jepang serta varian B.1.617 dari India.

Baca juga: WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani

Wiku menjelaskan, varian yang menjadi perhatian adalah yang berdasar penemuan ilmiah terbukti mengalami perubahan karakteristik, baik satu atau lebih.

Di antaranya dapat bersifat lebih menular, menimbulkan gejala lebih parah atau menurunkan efikasi vaksin, keadalan pengobatan serta akurasi alat uji.

"Terkait temuan ini khususnya dampaknya terhadap efektivitas vaksin, WHO berdasarkan berbagai studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa beberapa varian memiliki besaran pengaruh yang sedikit sampai sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com