JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, dampak peningkatan mobilitas penduduk selama libur Lebaran masih akan terlihat selama beberapa minggu ke depan.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat tak terlena karena peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini belum mencapai puncaknya.
"Jangan terlena dengan perkembanga ini, ini baru dua pekan pasca Lebaran. Dampaknya masih akan terlihat dalam beberapa minggu ke depan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/6/2021).
Wiku mengatakan, dampak kenaikan kasus Covid-19 pasca Idul Fitri pada tahun ini memang tidak setinggi peningkatan kasus pada tahun 2020.
Baca juga: Dua Minggu Usai Lebaran, Kasus Covid-19 di Garut Naik Dua Kali Lipat
Hal ini berdasar perbandingan kondisi kasus Covid-19 selama 2 pekan setelah Lebaran.
Dari sisi peningkatan kasus, pada 2020 kenaikannya tercatat mencapai 65,55 persen. Sementara, pada tahun ini kenaikan di angka 56,6 persen.
Sementara, pada angka kematian, di tahun 2020 angkanya naik sebesar 66,34 persen. Sementara, pasca Idul Fitri 2021, angka kematian naik sebesar 3,52 persen.
Jika dirinci, pasca Idul Fitri 2020 terdapat 5 provinsi yang mencatatkan angka kenaikan kasus Covid-19 tertinggi selama 25 Mei-8 Juni 2020.
Kelimanya yakni Jawa Tengah naik 368 persen, Sulawesi Selatan naik 280 persen, Kalimantan Selatan naik 99 persen, Jawa Timur naik 45,36 persen, dan DKI Jakarta naik 33,2 persen.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Harian Jakarta Kembali Sentuh Angka 1.000 Pasca-libur Lebaran
Sedangkan pada tahun 2021 (10-24 Mei 2021), kenaikan tertinggi berada di Jawa Tengah naik 103 persen, Kepulauan Riau naik 103 persen, Riau naik 69 persen, DKI Jakarta naik 49,5 persen, dan Jawa Barat naik 25 persen.
"Sehingga tercatat perkembangan kenaikan kasus di lima provinsi persentase kenaikannya lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ujar Wiku.
Wiku mengatakan, pilihan ada di tangan pemerintah dan masyarakat. Jika seluruh pihak tetap patuh pada protokol kesehatan dan terus meningkatkan testing serta kualitas pelayanan kesehatan, maka perkembangan pandemi pasca Idul Fitri bisa saja tetap stabil.
"Namun jika kita memilih untuk abai protokol kesehatan, maka bukan tidak mungkin kenaikan kasus pasca Idul Fitri akan lebih tinggi dari tahun lalu," kata dia.
Baca juga: Pasien Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Meningkat, 50 Persen ART Baru Mudik Lebaran
Adapun sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran masih akan terjadi beberapa waktu ke depan.
Diprediksi, peningkatan kasus virus corona akan mencapai puncak pada 5-7 minggu usai libur Lebaran atau Juni 2021.
"Biasanya kenaikan itu akan mencampai puncaknya sekitar 5-7 minggu. Jadi kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan ini (Juni)," kata Budi usai rapat terbatas dengan Presiden dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Budi mengatakan, usai libur Lebaran kasus aktif Covid-19 telah mengalami peningkatan. Angkanya kini sudah kembali melebihi 100.000 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.